Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang rekonstruksi model mediasi yang diintegrasikan dalam hukum acara pengadilan agama, dengan perspektif para pihak. Penulis, Nita Triana, dalam studi socio-legal ini, menggali peran dan fungsi mediasi dalam memediasi konflik yang terjadi dalam kehidupan sosial, khususnya di bidang keluarga. Dalam konteks hukum acara pengadilan agama, mediasi dianggap sebagai alternatif penyelesaian sengketa yang dapat mengurangi beban pengadilan dan memfasilitasi penyelesaian perkara secara lebih manusiawi dan harmonis. Buku ini berisi tinjauan pustaka, tinjauan teoritik, analisis data, dan pembahasan yang mendalam terkait integrasi mekanisme mediasi dalam sistem hukum pengadilan agama. Penulis juga menyajikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa integrasi lembaga mediasi dalam pengadilan belum sepenuhnya optimal, sehingga diperlukan rekonstruksi model mediasi yang lebih efektif dan adaptif terhadap kebutuhan para pihak. Selain itu, buku ini juga menyajikan ringkasan eksekutif yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi, serta sistematika penulisan yang menjadi dasar pembahasan utama dalam buku ini. Dengan pendekatan socio-legal, buku ini memberikan wawasan yang relevan dan aktual mengenai peran mediasi dalam sistem hukum pengadilan agama, khususnya di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Buku ini sangat bermanfaat bagi para akademisi, praktisi hukum, dan pihak terkait dalam memahami dan memperbaiki mekanisme penyelesaian konflik melalui mediasi.
Integrasi proses mediasi ke dalam sistem peradilan diharapkan dapat menguatkan dan memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan dalam penyelesaian sengketa Selain itu hal ini dapat memberikan rasa keadilan bagi para pihak yang bersengketa Juga mediasi ini dapat mengatasi menumpuknya perkara perceraian di Pengadilan Pada gilirannya jika mediasi ini berhasil akan dapat mewujudkan asas peradilan sederhana cepat dan biaya ringan sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang undang Kekuasaan Kehakiman UU nomor 48 tahun 2009 1 Dalam praktiknya mediasi ini belum efektif mewujudkan tujuan untuk memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan dalam penyelesaian sengketa secara damai Penelitian terdahulu di tiga Pengadilan Agama Purbalingga Banyumas dan Purwokerto di tahun 20112 menunjukkan bahwa jumlah perkara perceraian yang disidangkan tidak seimbang dengan jumlah hakim yang tersedia Di Pengadilan Agama Purbalingga terdapat rata rata 65 kasus perceraian per hari yang ditangani oleh 5 Hakim
Jumlah Halaman | 144 |
---|---|
Kategori | Hukum |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-401-011-9 |
eISBN | 978-623-209-501-4 |