Buku ini tidak perlu ditulis seandainya hanya merupakan duplikasi konsep dari konsep yang telah berkembang sebelumnya Konsepsi yang tertuang pada buku ini dalam banyak hal sungguh sungguh berbeda atau bahkan mungkin bertentangan secara tidak sengaja dengan konsepsi yang telah menjadi arus umum dalam narasi keilmuan atau lebih luas dari itu Dalam konsepsi manusia yang selama ini mewarnai kehidupan manusia hanya diperkenalkan terdiri atas dua unsur yakni jasmani dan rohani atau jasad dan ruh saja Konsepsi manusia dalam buku ini menggambarkan manusia terbangun atas tiga unsur Jasad Hayat dan Ruh yang menyatu menjadi satu kedirian Nafs Dengan pandangan ontologis seperti ini antara lain manusia sangat niscaya menciptakan bukan reproduksi biologis manusia tiruan yang bisa hidup seperti dirinya kecuali urusan Ruh yang tetap menjadi urusan Tuhan Demikian pula dengan sekedar transplantasi organ manusia yang sudah dikenal dalam dunia medis modern hal yang terlalu sederhana menurut konsepsi yang ditawarkan dalam buku ini Konsepsi yang ditawarkan berikutnya adalah konsepsi ilmu Buku ini mengangkat bahwa akal manusia mampu membaca dan mengolah hal hal yang bersifat Ghaib Syahadah Bathin dan Dzahir menjadi konsepsi ilmu yang sesuai dan saling melengkapi dengan Asmaa Kullaha Konsepsi Segala Sesuatu yang melekat secara genetika sejak dari prototype Manusia Adam Dengan demikian konsepsi ilmu yang disajikannya bisa merambah banyak hal yang selama ini dianggap tabu oleh ilmu Jika selama ini ilmu selalu dipertentangkan dengan apa yang disebut agama Akal dipertentangkan dengan Kitab Suci dalam buku ini tidak demikian Buku ini menguraikan bahwa apa yang disebut agama dan Kitab Suci justeru memerintahkan manusia agar menggunakan akal untuk mengilmui apa yang disebut agama dan Kitab Suci serta sumber ilmu lainnya yang juga dibahas di dalamnya Buku ini juga menggambarkan bahwa seluruh manusia apapun predikat keagamaannya secara manusiawi adalah muslim dengan tingkat keilmuan yang berbeda beda Manusia yang kapasitas keilmuannya terbangun dari nilai nilai ontologis Kitab Suci dan selalu terbarukan akan mengantarkannya pada persaksian bahwa Tuhan itu Satu Manusia itu Satu dan Alam itu Satu yang ketiganya dalam suatu kesatuan yang utuh kecuali yang memilih ingkar atau mengkafirinya atau karena tidak mengilmuinya Pengertian dan pembedaan berbagai terminologi Al QurBuku ini tidak perlu ditulis seandainya hanya merupakan duplikasi konsep dari konsep yang telah berkembang sebelumnya Konsepsi yang tertuang pada buku ini dalam banyak hal sungguh sungguh berbeda atau bahkan mungkin bertentangan secara tidak sengaja dengan konsepsi yang telah menjadi arus umum dalam narasi keilmuan atau lebih luas dari itu ...Dalam konsepsi manusia yang selama ini mewarnai kehidupan manusia hanya diperkenalkan terdiri atas dua unsur yakni jasmani dan rohani atau jasad dan ruh saja Konsepsi manusia dalam buku ini menggambarkan manusia terbangun atas tiga unsur Jasad Hayat dan Ruh yang menyatu menjadi satu kedirian Nafs Dengan pandangan ontologis seperti ini antara lain manusia sangat niscaya menciptakan bukan reproduksi biologis manusia tiruan yang bisa hidup seperti dirinya kecuali urusan Ruh yang tetap menjadi urusan Tuhan Demikian pula dengan sekedar transplantasi organ manusia yang sudah dikenal dalam dunia medis modern hal yang terlalu sederhana menurut konsepsi yang ditawarkan dalam buku ini Konsepsi yang ditawarkan berikutnya adalah konsepsi ilmu Buku ini mengangkat bahwa akal manusia mampu membaca dan mengolah hal hal yang bersifat Ghaib Syahadah Bathin dan Dzahir menjadi konsepsi ilmu yang sesuai dan saling melengkapi dengan Asmaa Kullaha Konsepsi Segala Sesuatu yang melekat secara genetika sejak dari prototype Manusia Adam Dengan demikian konsepsi ilmu yang disajikannya bisa merambah banyak hal yang selama ini dianggap tabu oleh ilmu Jika selama ini ilmu selalu dipertentangkan dengan apa yang disebut agama Akal dipertentangkan dengan Kitab Suci dalam buku ini tidak demikian Buku ini menguraikan bahwa apa yang disebut agama dan Kitab Suci justeru memerintahkan manusia agar menggunakan akal untuk mengilmui apa yang disebut agama dan Kitab Suci serta sumber ilmu lainnya yang juga dibahas di dalamnya Buku ini juga menggambarkan bahwa seluruh manusia apapun predikat keagamaannya secara manusiawi adalah muslim dengan tingkat keilmuan yang berbeda beda Manusia yang kapasitas keilmuannya terbangun dari nilai nilai ontologis Kitab Suci dan selalu terbarukan akan mengantarkannya pada persaksian bahwa Tuhan itu Satu Manusia itu Satu dan Alam itu Satu yang ketiganya dalam suatu kesatuan yang utuh kecuali yang memilih ingkar atau mengkafirinya atau karena tidak mengilmuinya Pengertian dan pembedaan berbagai terminologi Al Qur