Refleksi di Tanah Peradaban
Beni SulastiyoDeskripsi ebook
Sinopsis Buku: Buku ini adalah refleksi mendalam tentang sejarah, peradaban, dan identitas bangsa Indonesia. Penulis, Beni Sulastiyo, mengajak pembaca untuk menelusuri akar-akar kehidupan manusia Nusantara yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Dari situs purba seperti Trinil, hingga berdirinya puluhan kerajaan besar seperti Kalingga, Sailendra, Demak, Pajang, dan Mataram, buku ini menggambarkan perjalanan peradaban yang tak terputus dan kebanggaan sejarah yang menjadi bagian dari jiwa bangsa Indonesia. Selain itu, buku ini juga menyentuh isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan konteks masa kini, seperti kebencian terhadap kebiadaban, komunis phobia, dan tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Penulis mengingatkan bahwa sejarah bukan sekadar kenangan, tetapi alat untuk membangkitkan kembali semangat kemanusiaan dan keadilan yang semakin gersang di tengah tantangan zaman. Dengan bahasa yang penuh makna dan refleksi yang tajam, buku ini menjadi pemandu untuk memahami identitas diri, bangsa, dan peradaban yang terus berkembang. Penulis meminta pembaca untuk tidak hanya mengingat masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik dengan memanfaatkan warisan sejarah sebagai sumber semangat dan kekuatan.
Sinopsis ebook
Sinopsis Buku: Buku ini adalah refleksi mendalam tentang sejarah, peradaban, dan identitas bangsa Indonesia. Penulis, Beni Sulastiyo, mengajak pembaca untuk menelusuri akar-akar kehidupan manusia Nusantara yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Dari situs purba seperti Trinil, hingga berdirinya puluhan kerajaan besar seperti Kalingga, Sailendra, Demak, Pajang, dan Mataram, buku ini menggambarkan perjalanan peradaban yang tak terputus dan kebanggaan sejarah yang menjadi bagian dari jiwa bangsa Indonesia. Selain itu, buku ini juga menyentuh isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan konteks masa kini, seperti kebencian terhadap kebiadaban, komunis phobia, dan tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Penulis mengingatkan bahwa sejarah bukan sekadar kenangan, tetapi alat untuk membangkitkan kembali semangat kemanusiaan dan keadilan yang semakin gersang di tengah tantangan zaman. Dengan bahasa yang penuh makna dan refleksi yang tajam, buku ini menjadi pemandu untuk memahami identitas diri, bangsa, dan peradaban yang terus berkembang. Penulis meminta pembaca untuk tidak hanya mengingat masa lalu, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik dengan memanfaatkan warisan sejarah sebagai sumber semangat dan kekuatan.