Sinopsis Buku: Buku ini membahas upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi literasi, dan masyarakat, untuk meningkatkan minat baca dan tingkat literasi di Indonesia. Dalam konteks ini, dijelaskan bahwa pemerintah melalui program Duta Baca Indonesia dan gerakan literasi sekolah, serta berbagai inisiatif lokal seperti GPMB di Yogyakarta dan program street library di Bandung, berupaya memperkuat budaya membaca di tengah masyarakat. Selain itu, buku ini juga mengupas pergeseran media baca dari cetak ke digital, yang semakin dominan karena penggunaan smartphone yang meluas. Dengan jumlah pemilik smartphone yang semakin tinggi, diharapkan akses terhadap bahan bacaan dapat ditingkatkan, terutama melalui konten yang disesuaikan dengan media digital. Buku ini juga menyajikan analisis terkait hasil survei literasi nasional yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dunia, yang menimbulkan perdebatan mengenai kriteria penilaian dan implikasi bagi kualitas pendidikan Indonesia. Dalam konteks ini, disampaikan bahwa hasil survei bisa menjadi bad news atau good news tergantung pada respons dan tindakan pemerintah. Selain itu, buku ini juga menyertakan informasi terkait regulasi perlindungan hak cipta dalam Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014, yang menegaskan sanksi tegas terhadap pelanggaran hak ekonomi pencipta. Dalam rangka meningkatkan literasi nasional, buku ini juga berupaya menyajikan konten bacaan yang relevan dan ramah dengan media digital, sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.
JAKARTA ndash Pemberangusan kebebasan berpendapat dan berekspresi menjadi catatan buruk dalam satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo Wakil Presiden Ma rsquo ruf Amin Cendekiawan dan kelompok masyarakat sipil menilai pada periode kedua pemerintahannya Jokowi lebih represif dibanding sebelumnya
Jumlah Halaman | 54 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-1280-3 |