Sinopsis Buku: Buku ini adalah kumpulan refleksi mendalam tentang cinta, jodoh, perasaan, dan filosofi kehidupan. Dalam bahasa yang penuh makna dan penuh kehangatan, penulis mengajak pembaca untuk merenung dan memahami makna cinta yang sejati, yang tidak hanya terbatas pada perasaan, melainkan juga terwujud dalam amal, kesabaran, dan keikhlasan. Buku ini menggambarkan bahwa cinta yang tulus adalah bentuk dari kekuatan untuk menjaga batas, tidak memendam, dan tetap berusaha memperbaiki diri sebelum bertemu jodoh. Buku ini juga mengajarkan bahwa jodoh bukanlah kebetulan, melainkan ketetapan-Nya yang telah ditulis di hati setiap manusia. Dengan menjaga diri, kita juga menjaga jodoh kita, dan sebaliknya. Buku ini menjadi vitamin bagi hati yang rentan, menguatkan kerapuhan, dan meredam amarah dalam menghadapi masalah. Dengan kata-kata yang penuh makna dan refleksi yang mendalam, buku ini memberikan panduan untuk hidup dengan penuh kepercayaan, kesabaran, dan keikhlasan, sekaligus mengajarkan kita untuk mengagumi dalam diam, dan menjalani kehidupan dengan penuh makna.
Terkadang mencintai dalam diam adalah yang terbaik Bukan berarti kita sedemikian lemah sehingga memendam melainkan karena kita sedemikian kuat dalam menjaga batas batas itu Karena kita tahu bahwa yang saat ini ada di hati belum tentu yang akan menemani nanti Cukup dengan mengungkapkannya dalam doa dan dengan usaha untuk selalu memperbaiki diri Karena cinta adalah musibah ketika hati belum dalam ikatan suci Kutipan kalimat di atas yang terselip di buku ini adalah salah satu pintu yang membawa saya masuk ke lorong renungang yang sangat jauh Saya menulisnya dengan hati yang bergetar Sesekali saya beri tanda jeda untuk kemudian merenungkan buah tulisan yang saya petik sendiri dari hati dan pikiran Bahwa urusan mencintai adalah seperti menenun benang benang untuk menjadi sehelai kain Dan bahkan sebaliknya adalah mengurai kembali benang benang yang telah tersusun rapi dari sebuah kain utuh Buku ini adalah tempat kita untuk merenung lalu menyimpulkan sendiri tentang apa apa yang bersumber dari hati Lalu menjadikannya obat dalam kehidupan Terbagi atas empat ranting yaitu Tentang Rasa Tentang Filosofi Tentang Makna yang Belum Tergali dan Sajak Buku yang ditulis bukanlah sebuah novel atau antalogi puisi apalagi hanya sekadar quote Buku ini seperti mata air yang mengalir dari pergolakan antara pikiran dan hati Sehingga dapat dikatakan sebagai hidangan hangat untuk santapan jiwa pembaca
Jumlah Halaman | 122 |
---|---|
Kategori | Bahasa Dan Sastra |
Penerbit | MCM |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-610-8166 |
eISBN | proses |