Sinopsis Buku: Buku ini mengisahkan perjalanan sejarah dan nilai-nilai leluhur yang terus mengalir dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam kisah ini, kita mengenal Nyi Embu, seorang wanita yang tidak hanya cantik dan berwibawa, tetapi juga memiliki kekuatan ilmu kanugaran. Ia adalah anak tunggal yang dipelihara dan diajari berbagai keterampilan oleh ayahnya, Ki Dadung Sato, seorang ahli senjata dan perburuan. Meski sering kesepian, Nyi Embu tetap tangguh dan berani, bahkan pernah ikut serta suaminya dalam misi berburu yang berbahaya. Namun, ia tidak pernah dilibatkan dalam pekerjaan yang terlalu berisiko, karena tugas itu hanya untuk para bangsawan dan raja. Kisah ini juga menggambarkan peran penting bangsawan dalam kehidupan kerajaan, yang tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga menguji keterampilan memanah dan melempar tombak. Selain itu, buku ini juga mengangkat isu tentang keturunan dan kecemasan akan ketiadaan anak, yang pada masa itu dianggap sebagai hal yang sangat menyedihkan. Nyi Embu dan Ki Dadung Sato, meski telah menikah selama belasan tahun, belum dikaruniai anak. Karena itu, mereka sering menjadi bahan olok-olok, tetapi akhirnya hal itu berhenti setelah ada yang dihajar oleh Nyi Embu karena menggoda keadaannya yang kesepian. Selain cerita tentang Nyi Embu, buku ini juga menyajikan berbagai kisah sejarah dan mitos yang terkait dengan Kerajaan Kalingga, salah satu kerajaan kuno di Jawa. Dalam buku ini, sejarah tidak hanya dilihat sebagai fakta yang objektif, tetapi juga sebagai cerita yang mengandung nilai-nilai, yang mendorong tingkah laku manusia. Buku ini juga membahas peristiwa seperti pembunuhan Nyi Embu, keberadaan candi, dan pergeseran peradaban, yang dianggap sebagai bagian dari alur sejarah yang tetap relevan dalam kehidupan masyarakat modern. Dengan pendekatan sejarah yang kreatif dan imajinatif, buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai leluhur masih hidup dan relevan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun agama dan budaya telah berubah seiring waktu.
Buku ini adalah sekuel lanjutan dari buku Janabadra Jejak Tanah Leluhur Sepeninggal istrinya di Bhubaneswar Kerajaan Harsya di tanah Hindustan Janabadra kembali ke Kalinggapura dan membawa serta puteri angkatnya Nonggaranya Di Kalingga Janabadra m
Jumlah Halaman | 413 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Garudhawaca |
Tahun Terbit | 2022 |
ISBN | 978-623-422-013-1 |
eISBN | 978-623-422-014-8 |