Penelitian ini membahas sajak sajak karya Remy Sylado yang terkumpul dalam Puisi Mbeling 2004 Karya tersebut merupakan produk dari Gerakan Puisi Mbeling yang berkembang di Indonesia pada tahun 1970 an Sebagai produk dari sebuah gerakan sajak sajaknya memiliki karakteristik khusus dan karakteristik tersebut mewarnai perpuisian Indonesia Penelitian ini dilakukan menggunakan teori aspek aspek sajak yang dikemukakan oleh Luxemburg dkk dan pendekatan serta pandangan mengenai gambaran perempuan yang dikemukakan oleh Beauvoir Dari hasil penelitian ditemukan lima karakteristik puisi mbeling yang secara tematik dan stilistik terdapat dalam sajak yaitu adanya pembicaraan puisi mengenai hal yang dianggap tabu tematik adanya penggunaan beberapa bahasa adanya penggunaan kosakata sehari hari dan kata bersifat denotatif stilistik adanya penciptaan kata kata baru yang belum sempat diabadikan dalam kamus stilistik dan adanya penggunaan kata kata yang tersusun rapi sehingga terlihat seperti bentuk lukisan stilistik Karakteristik tersebut dibangun melalui pemanfaatan penggunaan teknik teknik dari tiga aspek sajak pengembangan tema organisasi penggunaan bahasa dan bentuk sajak Selain itu ditemukan pula adanya penggunaan kata dengan makna konotasi majas dan pola sajak Melayu klasik pantun dan karmina yang pada dasarnya bertentangan dengan karakteristik puisi mbeling sebagaimana dikemukakan para ahli Akan tetapi hal tersebut turut membangun gambaran mengenai sosok perempuan sebagai objek seksual Penelitian ini membahas sajak sajak karya Remy Sylado yang terkumpul dalam Puisi Mbeling 2004 Karya tersebut merupakan produk dari Gerakan Puisi Mbeling yang berkembang di Indonesia pada tahun 1970 an Sebagai produk dari sebuah gerakan sajak sajaknya memiliki karakteristik khusus dan karakteristik tersebut mewarnai perpuisian Indonesia Penelitian ini dilakukan menggunakan teori ...aspek aspek sajak yang dikemukakan oleh Luxemburg dkk dan pendekatan serta pandangan mengenai gambaran perempuan yang dikemukakan oleh Beauvoir Dari hasil penelitian ditemukan lima karakteristik puisi mbeling yang secara tematik dan stilistik terdapat dalam sajak yaitu adanya pembicaraan puisi mengenai hal yang dianggap tabu tematik adanya penggunaan beberapa bahasa adanya penggunaan kosakata sehari hari dan kata bersifat denotatif stilistik adanya penciptaan kata kata baru yang belum sempat diabadikan dalam kamus stilistik dan adanya penggunaan kata kata yang tersusun rapi sehingga terlihat seperti bentuk lukisan stilistik Karakteristik tersebut dibangun melalui pemanfaatan penggunaan teknik teknik dari tiga aspek sajak pengembangan tema organisasi penggunaan bahasa dan bentuk sajak Selain itu ditemukan pula adanya penggunaan kata dengan makna konotasi majas dan pola sajak Melayu klasik pantun dan karmina yang pada dasarnya bertentangan dengan karakteristik puisi mbeling sebagaimana dikemukakan para ahli Akan tetapi hal tersebut turut membangun gambaran mengenai sosok perempuan sebagai objek seksual