Orang orang pergi ke gereja dan mendengarkan khotbah yang bercerita tentang cinta dan amal baik dan orang orang yang sama itu pula adalah orang yang akan menganggap diri mereka bodoh atau lebih buruk dari itu jika mereka merasa ragu untuk menjual suatu komoditas yang mereka tahu bahwa pelanggan tidak akan mampu membelinya Anak anak di sekolah Minggu belajar bahwa kejujuran integritas dan kebaikan jiwa harus menjadi prinsip prinsip kehidupan mereka padahal kehidupan mengajarkan kepada kita bahwa mengikuti prinsip prinsip kehidupan seperti itu hanya akan mengantarkan kita menjadi para pemimpi yang paling tidak realistis Buku ini dapat dianggap sebagai kelanjutan atas pemikiran dan pandangan yang tertuang dalam buku berjudul Man for Himself sebuah penyelidikan tentang psikologi etika Etika dan agama sangat berhubungan erat sehingga seringkali tumpang tindih DalamMan for Himself saya sepenuhnya menekankan pada pembahasan etika sedangkan dalam buku ini saya mencoba fokus padapersoalan agama Pandangan pandangan yang diungkapkan dalam buku initidak bermaksud mewakili pandangan psikoanalisis Ada banyak psikoanalis yang mempraktikkan agama dan banyak pula psikoanalis yang menganggap minatberagama sebagai gejala konflik emosional yang belum terselesaikan Posisipsikoanalis yang diambil dalam buku ini berbeda dari kedunya dan lebihbanyak mewakili cara pandang psikoanaliskelompok ketiga Erich FrommOrang orang pergi ke gereja dan mendengarkan khotbah yang bercerita tentang cinta dan amal baik dan orang orang yang sama itu pula adalah orang yang akan menganggap diri mereka bodoh atau lebih buruk dari itu jika mereka merasa ragu untuk menjual suatu komoditas yang mereka tahu bahwa pelanggan tidak akan mampu ...membelinya Anak anak di sekolah Minggu belajar bahwa kejujuran integritas dan kebaikan jiwa harus menjadi prinsip prinsip kehidupan mereka padahal kehidupan mengajarkan kepada kita bahwa mengikuti prinsip prinsip kehidupan seperti itu hanya akan mengantarkan kita menjadi para pemimpi yang paling tidak realistis Buku ini dapat dianggap sebagai kelanjutan atas pemikiran dan pandangan yang tertuang dalam buku berjudul Man for Himself sebuah penyelidikan tentang psikologi etika Etika dan agama sangat berhubungan erat sehingga seringkali tumpang tindih DalamMan for Himself saya sepenuhnya menekankan pada pembahasan etika sedangkan dalam buku ini saya mencoba fokus padapersoalan agama Pandangan pandangan yang diungkapkan dalam buku initidak bermaksud mewakili pandangan psikoanalisis Ada banyak psikoanalis yang mempraktikkan agama dan banyak pula psikoanalis yang menganggap minatberagama sebagai gejala konflik emosional yang belum terselesaikan Posisipsikoanalis yang diambil dalam buku ini berbeda dari kedunya dan lebihbanyak mewakili cara pandang psikoanaliskelompok ketiga Erich Fromm