Sinopsis Buku: Buku ini membahas fenomena *pseudo sufisme* dalam konteks sosial kehidupan masyarakat urban di Jawa Timur, khususnya melalui peran Majelis Shalawat Kubro, Majelis Shalawat Muhammad, dan Majelis Shalawat Adlimiyah di Surabaya. Penulis menggambarkan bagaimana tiga majelis tersebut mengembangkan praktik dan doktrin yang tidak lagi sesuai dengan konsep *pseudo sufisme* tradisional, tetapi lebih terarah pada bentuk baru yang disebut *the new pseudo sufisme-order*. Dalam buku ini, penulis menjelaskan bahwa *pseudo sufisme* yang muncul di Jawa Timur tidak hanya mengadopsi elemen dasar tarekat seperti *sanad keguruan*, *riyadlah*, *rabithah*, *zuhud*, dan sebagainya, tetapi juga menyerap doktrin-doktrin yang berkaitan dengan aliran Ibnu ‘Arabian, seperti *wihdat al-wujud*, *tihad*, *hulul*, dan *tajalli nur Muhammad*. Doktrin-doktrin ini sebelumnya dianggap bersifat *mengawang* dan *polemikal*, tetapi dalam konteks sosial urban, mereka diturunkan ke ranah antroposentris sebagai jawaban terhadap tantangan-tantangan kehidupan masyarakat modern. Penulis menjelaskan bahwa fenomena ini menjadi petunjuk penting bagi munculnya *prototype* baru dari *pseudo sufisme*, yang disebut *the new pseudo sufisme-order*. Buku ini merupakan upaya untuk memahami pergeseran dan transformasi dalam praktik sufisme di tengah dinamika kehidupan urban dan sosial kontemporer.
Realitas pseudo sufi order yang awalnya sebagai
Jumlah Halaman | 109 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Inara Publisher |
Tahun Terbit | 2022 |
ISBN | 978-623-5970-12-7 |
eISBN | proses |