Sinopsis Buku: Buku ini membahas tentang perilaku voters dalam masyarakat multikultural, khususnya di Kota Medan. Penulis menggali narasi politik identitas yang muncul dalam berbagai momen pemilihan sebelumnya, seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018, dan Pemilihan Presiden 2019. Dari fenomena tersebut, penulis menyoroti peran agama dalam pengambilan keputusan pemilih, serta bagaimana identitas budaya dan etnis memengaruhi pola pemilihan dalam konteks masyarakat multikultural. Buku ini juga menyajikan gambaran komposisi perolehan kursi DPRD Kota Medan, strata pendidikan masyarakat, serta pengaruh faktor-faktor seperti agama, etnis, dan tokoh-tokoh politik dalam menentukan pilihan para pemilih. Dengan pendekatan socio-psychological, buku ini memberikan wawasan mendalam mengenai dinamika politik dan identitas di tengah keragaman budaya dan agama di Kota Medan.
Demokrasi dan penyelenggaraan pemilihan umum pemilihan presiden termasuk pemilihan kepala daerah langsung membawa dampak yang besar terhadap masyarakat multikultural Indonesia Pada tahun tahun awal pasca reformasi seiring dengan arus demokratisasi di Indonesia para ilmuwan politik dan pengamat mencatat bahwa terdapat peningkatan polarisasi berbasis kesukuan dan agama di Indonesia Beruntungnya hal tersebut tidak berujung pada konflik komunal Polarisasi yang terjadi pada pemilih di Indonesia selanjutnya membentuk perilaku politik dan pilihan politik warga Buku merekam dan menjelaskan dengan detil jejak perilaku pemilih yang ada Sehingga buku ini penting untuk dibaca oleh politisi peneliti sarjana mahasiswa dan pemangku kebijakan yang bergelut di bidang politik