Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan realitas dan tantangan yang dihadapi oleh para penangkap udang Jepang di Laut Arafuru, khususnya di sekitar wilayah Maluku dan Irian Jaya. Dalam beberapa tahun terakhir, hasil tangkapan udang menurun drastis, dari rata-rata 250–300 kg per hari pada tahun 1970-an hingga kini hanya sekitar 210 kg per hari. Penurunan ini memicu kekhawatiran dan kebingungan di kalangan para perusahaan penangkapan udang, yang menyatakan bahwa kondisi perikanan di wilayah tersebut semakin memburuk. Perubahan iklim dan peningkatan jumlah kapal penangkap udang menjadi faktor utama yang memperparah situasi. Selain itu, buku ini juga membahas upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai organisasi untuk meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia. Dengan meningkatnya penggunaan smartphone dan media digital, upaya pengembangan e-book dan akses digital ke bahan bacaan menjadi semakin penting. Buku ini juga menyoroti peran perpustakaan, program pengiriman buku gratis, dan berbagai inisiatif seperti Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) dan Street Library yang berjalan di beberapa kota besar seperti Yogyakarta dan Bandung. Dengan pendekatan yang informatif dan kritis, buku ini memberikan gambaran tentang tantangan dalam sektor perikanan dan pentingnya literasi sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan dan perkembangan sosial di Indonesia.
PERUSAHAAN penangkap udang Jepang mengeluh Empat tahun terakhir ini hasil tangkapan udang mereka di laut sekitar Maluku dan Irian Jaya cenderung merosot terus Menurut mereka sekarang sebuah kapal paling banter hanya bisa menangkap udang 210 kg padahal pada tahun 1970 an masih bisa menangkap 250 kg sampai 300 kg sehari Kalau tahun ini masih rugi sejumlah perusahaan Jepang itu menyatakan sedang berpikir pikir untuk angkat kaki dari Laut Arafuru
Jumlah Halaman | 57 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0193-7 |