Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan sebuah kisah fiksi yang menggabungkan unsur mitos, filosofi, dan kehidupan sehari-hari dalam bentuk teater tradisional Srandul. Cerita dimulai dengan dialog antara dua tokoh, Sabdana dan Wirayuda, yang membahas tentang perubahan musim, nasib, dan kekuasaan. Sabdana, seorang tokoh bijak, memberi nasihat dan rencana untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, termasuk menggelar Pesta Topeng sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan takdir dan mengamankan kekuasaan. Di bagian kedua, cerita beralih ke dunia kehidupan sehari-hari, menggambarkan kehidupan seorang penyair, Petit, dan istrinya, Haru, yang sedang menghadapi dilema antara kejujuran dan kebohongan dalam karyanya. Petit berusaha menulis syair yang jujur, meskipun Haru khawatir akan dampaknya. Melalui kisah ini, buku ini menyajikan refleksi tentang nilai-nilai kejujuran, kreativitas, dan peran seni dalam kehidupan masyarakat. Buku ini juga menyertakan penjelasan mengenai *lakon* "Pesta Topeng", yang dirancang dalam bentuk teater tradisional Srandul dengan pengemasan modern. Lakon ini memadukan unsur-unsur tradisional dan kontemporer, sebagai bentuk ekspresi budaya yang dinamis dan relevan. Dengan menggabungkan narasi, dialog, dan elemen teater, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara kehidupan nyata, mitos, dan seni dalam konteks kebudayaan Indonesia.
Sinopsis Buku: Buku ini menghadirkan sebuah kisah fiksi yang menggabungkan unsur mitos, filosofi, dan kehidupan sehari-hari dalam bentuk teater tradisional Srandul. Cerita dimulai dengan dialog antara dua tokoh, Sabdana dan Wirayuda, yang membahas tentang perubahan musim, nasib, dan kekuasaan. Sabdana, seorang tokoh bijak, memberi nasihat dan rencana untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, termasuk menggelar Pesta Topeng sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan takdir dan mengamankan kekuasaan. Di bagian kedua, cerita beralih ke dunia kehidupan sehari-hari, menggambarkan kehidupan seorang penyair, Petit, dan istrinya, Haru, yang sedang menghadapi dilema antara kejujuran dan kebohongan dalam karyanya. Petit berusaha menulis syair yang jujur, meskipun Haru khawatir akan dampaknya. Melalui kisah ini, buku ini menyajikan refleksi tentang nilai-nilai kejujuran, kreativitas, dan peran seni dalam kehidupan masyarakat. Buku ini juga menyertakan penjelasan mengenai *lakon* \"Pesta Topeng\", yang dirancang dalam bentuk teater tradisional Srandul dengan pengemasan modern. Lakon ini memadukan unsur-unsur tradisional dan kontemporer, sebagai bentuk ekspresi budaya yang dinamis dan relevan. Dengan menggabungkan narasi, dialog, dan elemen teater, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan antara kehidupan nyata, mitos, dan seni dalam konteks kebudayaan Indonesia.
Jumlah Halaman | 160 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Hikam Pustaka |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-311-700-5 |