Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perubahan struktur ekonomi lokal di Pegunungan Jawa melalui studi dinamika moda produksi di Desa Tulungrejo (TR). Penelitian ini berfokus pada sejarah desa, dinamika perubahan moda produksi yang berbasis lokal maupun luar, dan faktor-faktor penyebab perubahan tersebut. Buku ini menyajikan analisis mendalam tentang bagaimana perkembangan kapitalisme lokal di desa TR, yang awalnya dikembangkan oleh penjajah melalui perkebunan besar, kemudian diambil alih oleh negara dan akhirnya bangkrut. Dengan demikian, desa TR menjadi contoh yang unik dalam konteks perkembangan ekonomi lokal yang dipengaruhi oleh interaksi antara struktur sosial, ekonomi, dan kebijakan negara. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus, yang memungkinkan penjelasan fenomena sosial secara mendalam. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, wawancara bebas, pengamatan langsung, dan telaah dokumen. Data primer diperoleh melalui interaksi langsung dengan masyarakat desa TR, termasuk petani, buruh, dan wisatawan, serta pengalaman peneliti sebagai asisten peneliti di desa TR. Selain itu, data juga didukung oleh telaah sejarah dan penelitian sebelumnya yang relevan. Buku ini memberikan wawasan yang luas tentang perubahan struktur ekonomi lokal, khususnya dalam konteks transformasi moda produksi, dan menggambarkan bagaimana desa TR menjadi ruang yang menarik untuk memahami dinamika ekonomi dalam masyarakat pedesaan di Indonesia.
Diskursus tentang transformasi ekonomi desa pegunungan tidaklah berbeda dengan proses transformasi di pedesaan pada umumnya dimana perubahan tidak dapat dilepaskan dari sejarah dinamika sosial ekonomi di kawasan setempat Yang berbeda hanyalah ciri geografis wilayah yang tidak rata serta jenis jenis tanaman yang dibudidayakan sekaligus corak masyarakat pegunungan yang relatif sukar diorganisir sebagaimana masyarakat desa dataran rendah pada umumnya Untuk itu kajian historis sangat berguna untuk menjelaskan lebih mendalam gejala gejala perubhan struktur sistem pertanian dan kultur yang berkembang pada komunitas lokal Diawali dari masa penjajahan kolonialisme telah memperkenalkan cara produksi modern yang datang seiring dengan implementasi sistem produksi pertanian ala perkebunan yang kapitalistik oleh pemerintah penjajah Belanda Penetrasi kapital dilakukan oleh penjajah secara ekspansif melalui pembukaan perkebunan pada sistem ekonomi lokal yang telah mapan sebelumnya