Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan dinamika dan interaksi antara agama dan budaya lokal dalam konteks masyarakat Indonesia, khususnya dalam komunitas yang dikenal sebagai *Agama DAM*. Buku ini menjelaskan bagaimana agama dapat memberikan warna dan arah kepada budaya lokal, sekaligus budaya lokal memberikan kekayaan dan dimensi baru kepada agama. Proses ini tidak selalu harmonis, terkadang terjadi ketegangan, terutama ketika budaya lokal dianggap tidak sejalan dengan sistem doktrin agama. Namun, jika budaya lokal dianggap sejalan dengan agama, maka damai dan kesatuan dapat tercipta. Buku ini juga menjelaskan berbagai bentuk hasil dari interaksi antara agama dan budaya lokal, seperti akulturasi, asimilasi, simbiotik, adoptasi, sinkretisme, peminjaman budaya, atau budaya cangkok. Proses ini mencerminkan bagaimana nilai-nilai, sistem kepercayaan, dan praktik sosial dalam masyarakat terus berkembang dan berubah seiring waktu. Selain itu, buku ini membahas perubahan sosial-budaya dalam komunitas *Agama DAM*, termasuk gerakan sektarian-revivalis, agama sikretik, kitab yang mistis, sistem keyakinan, etika individu dan sosial, ritus dan upacara, serta fenomena *Wong Sikep Nakal*. Dalam konteks ini, buku ini juga menyentuh pentingnya perlindungan hak cipta, serta sanksi yang berlaku untuk pelanggaran hak ekonomi karya cipta. Dengan pendekatan yang komprehensif dan ilmiah, buku ini menjadi sumber yang bermanfaat untuk memahami kompleksitas interaksi antara agama dan budaya lokal, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan perubahan dalam masyarakat.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki pluralitas agama Agama agama yang ada bukan saja berupa agama global yang berasal dari luar Indonesia dan kemudian masuk serta berkembang di kawasan ini tapi juga agama lokal yang lahir dan berkembang di kalangan suku suku yang ada Harus diakui bahwa keberadaan kelompok agama agama lokal tersebut saat ini semakin berkurang bahkan sebagian sudah tidak ada lagi karena berbagai faktor seperti karena adanya kebijakan negara dan misiologi agama global Satu di antara kelompok agama lokal tersebut adalah agama Adam yang dianut Wong Sikep Mereka saat ini terus berjuang untuk mempertahankan keberadaannya di tengah tengah proses perubahan yang terus terjadi Fokus utama kajian ini adalah memerikan pola bertahan dan perubahan budaya di kalangan penganut agama Adam atau Dam di kalangan Wong Sikep Kajian tentang agama lokal merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Islam dan Budaya Lokal selain bahasan yang lain seperti budaya etnik budaya komunitas lokal tokoh upacara tradisi dan sistem nilai lokal serta perannya masing masing dalam kehidupan masyarakat Kajian tentang dialektika antara agama dan budaya lokal selalu melahirkan berbagai kemungkinan jenis keberpengaruhannya Di satu sisi agama dapat memberikan warna kepada kebudayaan sedangkan kebudayaan memberi kekayaan terhadap agama Di sisi lain dapat terjadi budaya lokal dominan dalam mempengaruhi agama Dari sinilah kemungkinan terjadinya berbagai bentuk hasil dialektika seperti akulturasi asimilasi simbiotik adoptasi sinkretisme peminjaman budaya atau budaya cangkok Dalam proses dialektika antara keduanya dapat terjadi ketegangan dan damai Ketika budaya lokal dianggap tidak sejalan dengan sistem doktrin agama maka ketegangan dapat terjadi namun sebaliknya ketika budaya lokal dianggap sejalan dengan agama maka damai akan dapat tercipta Bentuk dan proses dialektika tersebut terlihat juga dalam kaitannya relasi antara umat Islam dengan penganut agama Dam dalam buku ini Relasi antara Islam dan agama lokal tersebut melahirkan upaya untuk mempertahankan tradisi religi dari agama lokal
Jumlah Halaman | 165 |
---|---|
Kategori | Sosial |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2016 |
ISBN | 978-602-475-585-0 |
eISBN |