Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan analisis mendalam mengenai tingkat literasi pendidikan di Indonesia, yang berdasarkan hasil survei tahun 2016 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dari 61 negara. Hasil survei ini memicu perdebatan dan refleksi terhadap kualitas pendidikan dan literasi yang ada. Meskipun hasil survei bisa dianggap sebagai *bad news*, namun dengan respons yang tepat dan proaktif, hasil survei tersebut juga bisa menjadi *good news* yang mendorong upaya peningkatan minat baca dan literasi di Indonesia. Buku ini menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk meningkatkan literasi, seperti program pengiriman buku gratis oleh Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, serta berbagai inisiatif daerah seperti GPMB di Yogyakarta dan program street library di Bandung. Selain itu, buku ini juga membahas pergeseran media baca dari cetak ke digital, terutama melalui smartphone, yang menjadi media utama untuk akses bacaan di era sekarang. Buku ini juga menjelaskan upaya penyediaan e-book yang didesain khusus untuk smartphone, dengan berbagai kategori yang memudahkan masyarakat dalam mengakses dan membaca bahan bacaan. Dalam konteks ini, buku ini tidak hanya menggambarkan tantangan dan upaya peningkatan literasi, tetapi juga menjelaskan pentingnya ketersediaan dan akses bacaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Buku ini juga menyertakan informasi penting mengenai perlindungan hak cipta, khususnya dalam konteks distribusi dan penggunaan bahan bacaan secara komersial. Dengan demikian, buku ini merupakan kumpulan informasi yang relevan dan mendalam mengenai literasi, pendidikan, dan peran teknologi dalam pengembangan bacaan di Indonesia.
Sebuah film remaja lahir saat sinema nasional ambruk Meluncur melalui jalur bawah tanah
Jumlah Halaman | 85 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-344-958-8 |