Sinopsis Buku: Buku ini mengisahkan kisah hidup seorang anak yang dikenal dengan nama Ahmad Haqiqi, yang lahir dalam keadaan serba kekurangan. Ayahnya meninggal dunia saat ia masih dalam kandungan, sedangkan ibunya wafat setelah menderita sakit akibat terpapar virus corona. Dengan tinggal sendiri di lereng bukit Klotok, Haqiqi harus berjuang menghadapi kehidupan yang penuh duka dan kesulitan. Meski demikian, ia tetap berusaha memperbaiki nasibnya dengan bekerja keras dan menuntut ilmu di pesantren. Dari kehidupan sederhana dan penuh tantangan, Haqiqi belajar untuk bertahan, berdoa, dan mengharapkan kebaikan dari Allah. Buku ini menggambarkan perjalanan seorang anak sebatang kara yang berusaha meraih kehidupan yang lebih baik, sekaligus menyampaikan pesan moral tentang keiman, ketekunan, dan kepercayaan pada taqdir Allah.
Inilah kehidupan Ada seseorang terlahir serba berkecukupan bergelimang harta dan kemewahan Ada yang lahir serba kekurangan berselimut duka nestapa Miskin harta kaya derita Haqiqi dialah seorang anak manusia yang menelan pahit getirnya kehidupan Ketika masih dalam kandungan sang ayah telah tiada Dan saat usianya sebelas tahun sang ibu menghadap Sang Kholiq untuk selamanya Ia hidup sebatang kara Tanpa sanak saudara Perjalanan sengsaranya membawanya sebagai penjual roti goreng dan penggembala bebek Berkat kegigihan dan keuletan dalam bekerja serta kesabaran dan ketekunan dalam menuntut ilmu di Pesantren mengantarkannya mereguk manisnya madu kehidupan bersama isteri tercinta yang jelita