Sinopsis Buku: Buku ini menjelaskan peran penting perempuan dalam konteks pemilu dan demokrasi, khususnya perempuan pinggiran yang sering kali diabaikan dalam narasi politik. Buku ini menyoroti bahwa perempuan, baik sebagai entrepreneur, anggota legislatif, dokter, perawat, penyiar radio, pengawas pemilu, maupun ibu rumah tangga, memiliki peran yang sangat beragam dan semakin kian berkembang di berbagai sektor kehidupan. Demokrasi tidak akan lengkap jika tidak melibatkan perempuan, karena perempuan adalah bagian integral dari proses demokrasi yang mampu memperindah dan memperkaya kontestasi politik yang sering kali berpotensi menjadi konflik berkepanjangan. Buku ini juga menyoroti bahwa perempuan pinggiran, seperti penjual es, tukang becak, tukang tambal ban, dan pekerja ojek online, memiliki hak yang sama dengan semua warga negara untuk memilih dan dipilih dalam pemilu. Meskipun sering dianggap sebagai objek dalam narasi politik, perempuan pinggiran justru memiliki suara yang sangat penting dan mampu menjadi penentu dalam keterpilihan calon legislatif maupun presiden. Mereka juga memiliki kesempatan untuk memperjuangkan perubahan dalam derajat hidupnya melalui pemilu, sekaligus bisa menjadi penerima politik uang dari calon yang membutuhkan suara. Buku ini menekankan bahwa perempuan, terutama perempuan pinggiran, tidak boleh diabaikan dalam proses demokrasi. Mereka adalah bagian dari struktur sosial yang juga dipengaruhi oleh faktor agensi dan struktur, sehingga perlu perhatian khusus dari pemangku kebijakan publik. Dengan memperhatikan perempuan pinggiran, kita tidak hanya memperkuat demokrasi, tetapi juga memperluas keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat.
Sinopsis Buku: Buku ini menjelaskan peran penting perempuan dalam konteks pemilu dan demokrasi, khususnya perempuan pinggiran yang sering kali diabaikan dalam narasi politik. Buku ini menyoroti bahwa perempuan, baik sebagai entrepreneur, anggota legislatif, dokter, perawat, penyiar radio, pengawas pemilu, maupun ibu rumah tangga, memiliki peran yang sangat beragam dan semakin kian berkembang di berbagai sektor kehidupan. Demokrasi tidak akan lengkap jika tidak melibatkan perempuan, karena perempuan adalah bagian integral dari proses demokrasi yang mampu memperindah dan memperkaya kontestasi politik yang sering kali berpotensi menjadi konflik berkepanjangan. Buku ini juga menyoroti bahwa perempuan pinggiran, seperti penjual es, tukang becak, tukang tambal ban, dan pekerja ojek online, memiliki hak yang sama dengan semua warga negara untuk memilih dan dipilih dalam pemilu. Meskipun sering dianggap sebagai objek dalam narasi politik, perempuan pinggiran justru memiliki suara yang sangat penting dan mampu menjadi penentu dalam keterpilihan calon legislatif maupun presiden. Mereka juga memiliki kesempatan untuk memperjuangkan perubahan dalam derajat hidupnya melalui pemilu, sekaligus bisa menjadi penerima politik uang dari calon yang membutuhkan suara. Buku ini menekankan bahwa perempuan, terutama perempuan pinggiran, tidak boleh diabaikan dalam proses demokrasi. Mereka adalah bagian dari struktur sosial yang juga dipengaruhi oleh faktor agensi dan struktur, sehingga perlu perhatian khusus dari pemangku kebijakan publik. Dengan memperhatikan perempuan pinggiran, kita tidak hanya memperkuat demokrasi, tetapi juga memperluas keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat.
Jumlah Halaman | 156 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Scopindo Media Pustaka |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-7729-32-7 |
eISBN | 978-623-7729-33-4 |