Cerita cerita dalam buku ini adalah liyan dari realisme itu sendiri Ia berusaha menampilkan realitas dengan menumpuk kemungkinan kemungkinan yang melampaui eksistensi cerita yang diusungnya Sebagai pencinta prosa membaca buku ini bukan hanya memberi kegembiraan namun juga keresahan yang mengkal impresinya mengikuti saya walaupun cerita itu tuntas dibaca Benny Arnas pencinta prosa Seperti apakah seorang perempuan menatap ke dalam diri Seperti apa pula perempuan memandang dan dipandang dunia Cerita cerita dalam buku ini menjawab pertanyaan pertanyaan serupa itu secara bening Diselingi berbagai tamsil dan simbol Serta dihidangkan dengan gaya liris sampai semi surealis yang menyulap tamsil tersebut menjadi prosa yang utuh cerita yang menyentuh Mashdar Zainal Cerpenis Membaca arus pikiran Bung Topik Mulyana memang sederhana tetapi muatan pikiran yang tertuang dalam cerita cerita pendek ini sungguh mampu mengernyitkan dahi Kesederhanaan kata kata dan tuturan ternyata membawa kerumitan pesan yang emosional menyindir dan rasa ingin tahu jalan cerita selanjutnya Sederhananya Bung Topik Mulyana menulis untuk membuat pembaca terkena candu Dedi Kurnia Syah Putra Ph D Dosen Interaksi Lintas Kultural Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Menyelesaikan kisah kisah dalam buku ini seperti sehabis berolahraga Membacanya terengah engah kadang agak berkunang kunang dan hampir kehabisan napas Namun setelah selesai terasa segar dan sejuk Setiap cerita dalam buku ini selalu bermuatan bobot yang tidak kecil dan tidak sederhana dengan ritme yang cepat Ketidaksederhanaan inilah yang kemudian menjadi energi untuk menuntaskannya agar segera mengetahui tiap tiap ujungnya Sesampainya di ujung langsung bernapas panjang Serasa lapang sekaligus menyisakan renungan tentang hidup tentang dunia yang tidak pernah sederhana Dr Lina Meilinawati Rahayu M Hum Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Cerita cerita dalam buku ini adalah liyan dari realisme itu sendiri Ia berusaha menampilkan realitas dengan menumpuk kemungkinan kemungkinan yang melampaui eksistensi cerita yang diusungnya Sebagai pencinta prosa membaca buku ini bukan hanya memberi kegembiraan namun juga keresahan yang mengkal impresinya mengikuti saya walaupun cerita itu tuntas dibaca Benny ...Arnas pencinta prosa Seperti apakah seorang perempuan menatap ke dalam diri Seperti apa pula perempuan memandang dan dipandang dunia Cerita cerita dalam buku ini menjawab pertanyaan pertanyaan serupa itu secara bening Diselingi berbagai tamsil dan simbol Serta dihidangkan dengan gaya liris sampai semi surealis yang menyulap tamsil tersebut menjadi prosa yang utuh cerita yang menyentuh Mashdar Zainal Cerpenis Membaca arus pikiran Bung Topik Mulyana memang sederhana tetapi muatan pikiran yang tertuang dalam cerita cerita pendek ini sungguh mampu mengernyitkan dahi Kesederhanaan kata kata dan tuturan ternyata membawa kerumitan pesan yang emosional menyindir dan rasa ingin tahu jalan cerita selanjutnya Sederhananya Bung Topik Mulyana menulis untuk membuat pembaca terkena candu Dedi Kurnia Syah Putra Ph D Dosen Interaksi Lintas Kultural Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Menyelesaikan kisah kisah dalam buku ini seperti sehabis berolahraga Membacanya terengah engah kadang agak berkunang kunang dan hampir kehabisan napas Namun setelah selesai terasa segar dan sejuk Setiap cerita dalam buku ini selalu bermuatan bobot yang tidak kecil dan tidak sederhana dengan ritme yang cepat Ketidaksederhanaan inilah yang kemudian menjadi energi untuk menuntaskannya agar segera mengetahui tiap tiap ujungnya Sesampainya di ujung langsung bernapas panjang Serasa lapang sekaligus menyisakan renungan tentang hidup tentang dunia yang tidak pernah sederhana Dr Lina Meilinawati Rahayu M Hum Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran