Sinopsis Buku "Perempuan Pinggir Rel" Buku ini menggambarkan kisah hidup seorang perempuan yang tumbuh dalam keluarga yang berada, namun memilih untuk hidup sederhana dan penuh pengorbanan. Dalam buku ini, penulis menceritakan perjalanan hidupnya bersama ayah, seorang buruh dan guru yang berasal dari daerah Banten, serta ibu, seorang perempuan yang berasal dari Karawang Jawa Barat. Meskipun awalnya berasal dari keluarga terpandang, ibu memilih untuk menikahi ayah yang merupakan pendatang di Jakarta, dan bersama-sama membangun kehidupan yang sederhana di pinggir rel kereta api, dekat pelabuhan Tanjung Priuk. Cerita ini menggambarkan bagaimana ibu, dengan kebijaksanaan dan pengorbanan, mengatur kehidupan keluarga yang terdiri dari enam anak. Dari kebiasaan sehari-hari seperti membeli telur yang sedikit pecah atau mangga yang sedikit busuk, penulis melihat bagaimana ibu mengatur keuangan dan menghemat pengeluaran demi kesejahteraan keluarga. Ibu juga menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menjalani hidup dengan semangat berpikir positif dan berusaha meraih tujuan hidup yang lebih baik. Dalam buku ini, penulis tidak hanya menceritakan kisah keluarga, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pentingnya pengorbanan, rasa syukur, dan semangat untuk terus berusaha meskipun dalam kondisi yang tidak sempurna. Buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pembaca dalam memaknai hidup dengan lebih bijak dan penuh makna.
Makna hidup bisa didapat dari lingkungan dimana seseorang lahir dan dibesarkan Seberapa kuat pengaruh lingkungan bermain dalam kehidupan hal itu bergantung bagaimana orang tersebut mampu menyikapinya Buku ini mengisahkan perjalanan hidup penulis sebagai perempuan yang terlahir di daerah dekat stasiun dan tinggal di sekitar pinggir rel kereta api Suatu tempat yang identik dengan suasana kumuh rawan tindak kejahatan kekerasan narkoba minuman keras serta kenakalan remaja lainnya Akan tetapi kerasnya lingkungan justru mengajarkannya arti kelembutan Kekejaman kotanya menyadarkan dirinya tentang arti kasih sayang serta keangkuhan kehidupan mengingatkan padanya pentingnya kerendahan hati Hal yang paling utama adalah kerasnya kehidupan telah mengantarkanya pada kesuksesan meraih cita cita Karena baginya Meski air laut asin tetapi ikannya tak harus ikut menjadi asin
Jumlah Halaman | 96 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | PT. Mediaguru Digital Indonesia |
Tahun Terbit | 2018 |
ISBN | 978-602-5988-04-2 |
eISBN |