PERDAMAIAN DAN PEMBANGUNANPerspektif Indonesia-Malaysia

Ismail Suardi Wekke, dkk

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Perdamaian dan Pembangunan: Perspektif Indonesia-Malaysia Buku ini menggambarkan upaya kolaboratif dalam mewujudkan perdamaian dan pembangunan di wilayah Indonesia-Malaysia, khususnya dalam konteks keterlibatan masyarakat akademik dan alumni perguruan tinggi. Buku ini terbit sebagai hasil dari forum yang diadakan di Papua Barat, dengan dua lokasi utama, yaitu Sorong dan Raja Ampat. Forum ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Perhimpunan Alumni Malaysia (PAM), Dewan Energi Nasional (DEN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STIPar) Bandung. Dalam forum tersebut, para peserta membahas isu-isu terkait keharmonisan, keamanan, dan pembangunan di Tanah Papua, serta memperkenalkan kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dimiliki daerah tersebut. Kehadiran para alumni dari Malaysia menjadi bagian penting dalam upaya membangun kesadaran dan promosi tentang keadaan yang damai dan berkelanjutan di Papua. Selain itu, buku ini juga menggambarkan peran penting lembaga pendidikan dalam mendukung kegiatan kemanusiaan dan keilmuan yang inklusif, serta menekankan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ruang diskusi akademik, tetapi juga menjadi wadah untuk menjaga keberagaman dan keragaman dalam masyarakat. Buku ini merupakan hasil kerja sama yang berisi pandangan dan gagasan dari peserta forum, serta menjadi dokumentasi dari upaya perdamaian dan pembangunan antar dua negara.

Sinopsis ebook

Perhimpunan Alumni Malaysia yang didirikan di Indonesia menyelenggarakan Indonesia Malaysia Forum on Peace and Development Dilaksanakan di Papua Barat dengan dua tempat pelaksanaan yaitu Sorong dan Raja Ampat Hasil diskusi dari forum tersebut kemudian dikompilasi dan kemudian menjadi buku yang berada di tangan kita yakni diterbitkan dan diberi judul Perdamaian dan Pembangunan Perspektif Indonesia Malaysia Perhimpunan Alumni Malaysia PAM menjadi wadah komunikasi antara alumni pendidikan tinggi Malaysia yang berasal dari Indonesia Didirikan 18 orang terdiri atas alumni tujuh perguruan tinggi di Malaysia Para pendiri maupun anggota pada kesempatan berikutnya diantaranya bekerja di perguruan tinggi Sehingga kegiatan kegiatan PAM terkait dengan keilmuan Hanya saja secara pribadi saya protes dimana PAM jangan sampai menjadi lembaga ilmu pengetahuan Tetapi perlu ada keanekaan dan keragaman dalam aktivitas Tidak semata mata hanya pada ranah keilmuan semata

Setelah membeli, anda dapat membaca konten tersebut melalui aplikasi-aplikasi di bawah ini: