Bayangkan hati Umar sebagai sebuah rumah dengan ba nyak pintu gerbang Pada setiap pintu duduklah seorang je nius terhormat Pada satu pintu berdiri Alexander yang agung dengan semua kejeniusannya untuk menaklukkan negeri negeri memimpin tentara dan mengalahkan musuh Pada pintu yang lain duduk Anusyerwan dengan segala kelem butan dan kemurahhatian keadilan dan kecintaan warganya Pada pintu lainnya duduklah seorang pemimpin spiritual seperti Sayyid Abdul Qadir Al Jailani atau Khwaja Bahauddin Pada pintu yang lain duduklah ahli ahli hadis seperti Abu Hurairah dan Ibn Umar dan masih pada pintu lainnya du duklah pemikir pemikir sekaliber Maulana Jalaluddin Rumi dan Syaikh Fariduddin Attar Dan orang orang berdiri sekeli ling rumah setiap orang yang memerlukan jawaban mengaju kan kebutuhannya kepada imam dari cabang pengetahuannya dan pergi berlalu dengan hati puas Syah WaliyullahBayangkan hati Umar sebagai sebuah rumah dengan ba nyak pintu gerbang Pada setiap pintu duduklah seorang je nius terhormat Pada satu pintu berdiri Alexander yang agung dengan semua kejeniusannya untuk menaklukkan negeri negeri memimpin tentara dan mengalahkan musuh Pada pintu yang lain duduk Anusyerwan dengan segala kelem butan dan kemurahhatian keadilan ...dan kecintaan warganya Pada pintu lainnya duduklah seorang pemimpin spiritual seperti Sayyid Abdul Qadir Al Jailani atau Khwaja Bahauddin Pada pintu yang lain duduklah ahli ahli hadis seperti Abu Hurairah dan Ibn Umar dan masih pada pintu lainnya du duklah pemikir pemikir sekaliber Maulana Jalaluddin Rumi dan Syaikh Fariduddin Attar Dan orang orang berdiri sekeli ling rumah setiap orang yang memerlukan jawaban mengaju kan kebutuhannya kepada imam dari cabang pengetahuannya dan pergi berlalu dengan hati puas Syah Waliyullah