Tuhfat al Nafis adalah sebuah mahakarya berupa penulisan sejarah terhebat yang pernah ada di semenanjung Melayu ini Dikarang pada awalnya oleh Raja Ahmad Ibni Raja Haji Fisabilillah dan dilanjutkan oleh salah seorang pahlawan nasional di bidang bahasa yaitu Raja Ali Haji ibni Raja Ahmad Engku Haji Tua ibni Raja Haji Fisabilillah Dari banyak kisah yang tertuang di dalam Tuhfat al Nafis salah satu peristiwa yang paling fenomenal adalah Perang Riau 1782 1784 Perang Riau merupakan sebuah perang yang kemudian memberikan dampak buruk kepada bangsa penjajah di tanah Riau Kekalahan yang diderita oleh VOC Belanda di kala itu menjadi sebuah identitas perlawanan dari Kesultanan Riau Johor Pahang yang mampu menaklukkan bangsa yang ingin menjajah dan menyuburkan kolonialisme di tanah air Raja Haji adalah sosok pahlawan yang kemudian memperlihatkan bahwa bangsa ini bukanlah bangsa yang dengan mudah untuk dikooptasi dan dikuasai Karena perjuangan bukan saja berbicara kalah menang atau hidup dan mati akan tetapi sebagai lambang marwah bahwa bangsa ini akan terus berjuang demi tanah airnya Buku Perang Riau dalam Tuhfat al Nafis merupakan buku yang wajib dibaca oleh kalangan masyarakat luas khususnya masyarakat Kota Tanjungpinang karena peristiwa ini dengan jelas ditulis dalam sebuah karya yang paling monumental dan merupakan sebuah peristiwa yang kemudian diangkat menjadi Hari Jadi Kota Tanjungpinang