MENGAPA SEMBAHYANG PENDAHULUAN kemunafikan Karunia Dewata adalah buah dari dana punia Atman dan Paramatman S dalam sloka slokanya sebagai berikut ebuah pertanyaan yang sangat mendasar sekali mengapa kita harus bersembahyang Dan jawaban atas pertanyan tersebut memang harus dijawab melalui konsep yang sederhana namun sangat mendasar sekali Yakni konsep antara hubungan manusia dengan Hyang Widhi atau hubungan atman sang jiwa yang bersemayam dalam tubuh manusia dan paramatman Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi sebagai sumber dari atman tersebut Atman adalah percikan terkecil dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Paramatman Paramatman adalah asal dan sumber dari Atman Percikan Hyang Widhi tersebut disebut dengan atman dan bersifat murni dan suci Namun ketika atman yang murni tersebut kemudian menjelma ke dunia dengan mengambil salah satu wujud atau bentuk mahluk hidup maka atman yang tadinya murni tersebut kemudian telah diselimuti oleh sifat sifat duniawi Atman tersebut telah diselimuti dan terkungkung oleh cita budi manah dan ahamkara Atman tersebut telah diselubungi oleh keinginan keinginan duniawi dikelilingi oleh akal atau kecerdasan dibelenggu oleh pikiran pikiran dan juga rasa keakuan atau ego Atman yang tadinya murni tersebut kemudian telah dilapisi dengan sifat sifat duniawi yang sifatnya mengikat Kemudian semua itu terkombinasi dengan panca tan 1MENGAPA SEMBAHYANG PENDAHULUAN kemunafikan Karunia Dewata adalah buah dari dana punia Atman dan Paramatman S dalam sloka slokanya sebagai berikut ebuah pertanyaan yang sangat mendasar sekali mengapa kita harus bersembahyang Dan jawaban atas pertanyan tersebut memang harus dijawab melalui konsep yang sederhana namun sangat mendasar sekali Yakni konsep antara hubungan manusia ...dengan Hyang Widhi atau hubungan atman sang jiwa yang bersemayam dalam tubuh manusia dan paramatman Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi sebagai sumber dari atman tersebut Atman adalah percikan terkecil dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Paramatman Paramatman adalah asal dan sumber dari Atman Percikan Hyang Widhi tersebut disebut dengan atman dan bersifat murni dan suci Namun ketika atman yang murni tersebut kemudian menjelma ke dunia dengan mengambil salah satu wujud atau bentuk mahluk hidup maka atman yang tadinya murni tersebut kemudian telah diselimuti oleh sifat sifat duniawi Atman tersebut telah diselimuti dan terkungkung oleh cita budi manah dan ahamkara Atman tersebut telah diselubungi oleh keinginan keinginan duniawi dikelilingi oleh akal atau kecerdasan dibelenggu oleh pikiran pikiran dan juga rasa keakuan atau ego Atman yang tadinya murni tersebut kemudian telah dilapisi dengan sifat sifat duniawi yang sifatnya mengikat Kemudian semua itu terkombinasi dengan panca tan 1