Sinopsis Buku: Buku ini merupakan pengantar studi Islam yang dirancang untuk membantu pembaca, terutama mahasiswa dan generasi milenial, memahami Islam secara mendalam dan komprehensif. Buku ini menjelaskan bahwa studi Islam tidak hanya terbatas pada pemahaman ajaran agama, tetapi juga melibatkan penggunaan akal, pikiran, dan teknologi sebagai alat untuk menggali dan memahami Islam secara kritis dan sistematis. Tujuan utama dari studi Islam, menurut buku ini, adalah membentuk generasi milenial yang memiliki pemikiran kritis, toleransi, sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, serta karakter yang lembut dan berjiwa besar. Dalam konteks pendidikan, buku ini menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai bagian dari proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan kebaikan, mencintai kebaikan, dan melakukan kebaikan. Dengan pendidikan karakter yang baik, generasi milenial diharapkan mampu menjadi penerus bangsa yang memiliki nilai-nilai Islam yang moderat, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan bijak. Buku ini juga menjelaskan perbedaan pandangan antara muslim (insider) dan nonmuslim (outsider) dalam mempelajari Islam. Menurut pandangan muslim, Islam adalah wahyu yang absolut, sementara menurut nonmuslim, studi Islam lebih bersifat kritis dan ilmiah. Namun, dalam konteks ini, buku ini berusaha menampilkan Islam secara objektif dengan metode yang sistematis dan sederhana. Dengan demikian, buku ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami Islam secara mendalam, sekaligus membangun karakter yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang moderat.
Studi Islam merupakan usaha secara sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam seluk beluk atau hal hal yang berhubungan dengan agama Islam baik berhubungan dengan ajaran sejarah maupun praktik praktik pelaksanaannya secara empiris dalam kehidupan sehari hari Secara garis besar terdapat dua bentuk pendekatan dalam kajian Islam yakni teologis dan sejarah agama agama Kajian teologis banyak dikaji oleh sarjana Timur yang kemudian diartikulasikan menjadi sistem teologi hukum dan ibadah dan secara dominan menggunakan metode filologi Adapun studi Islam di Barat atau Eropa lebih cenderung mengkaji sejarah agama terutama sistem praktik keagamaan