PENGANTAR ILMU KALAM Dari Teosentris Menuju Antroposentris
KH. NawawiDeskripsi ebook
Sinopsis Buku: Buku ini membahas perkembangan pemikiran ilmu kalam dalam konteks keislaman yang semakin dinamis dan kompleks. Dalam perspektif kebudayaan, agama dianggap sebagai kebudayaan universal yang memiliki peran penting dalam membentuk peradaban manusia. Ilmu kalam, sebagai bagian dari studi Islam dan rumpun ilmu ushuluddin, tidak hanya berfokus pada aspek teologis, tetapi juga memiliki dimensi rasional dan humanistik yang dapat disentuh oleh manusia sebagai ranah ijtihadiyah. Dalam buku ini, penulis menggambarkan pergeseran pendekatan ilmu kalam dari model teosentris, yang lebih berorientasi pada Tuhan dan alam metafisik, menuju pendekatan antroposentris yang lebih memperhatikan realitas manusia, alam, dan lingkungan sekitarnya. Model antroposentris ini dianggap lebih relevan dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman, karena lebih membumi dan mampu menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dalam konteks sosial, politik, dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku ini juga menggambarkan sejarah perkembangan ilmu kalam, termasuk peran ilmu kalam dalam membangun keadilan sosial dan ekonomi pada masa awal, serta pergeseran fokusnya ke masalah eskatologi (ajaran tentang hari kiamat, kematian, surgah neraka, dan sebagainya). Penulis juga menyoroti perbedaan pandangan antara berbagai mazhab dan aliran dalam ilmu kalam, seperti aliran Jabariyah, Qadariyah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Dalam rangka menyesuaikan ilmu kalam dengan peradaban manusia yang semakin dinamis, penulis menekankan pentingnya kritik dan analisis terhadap keilmuan, serta mengajak pembaca untuk lebih kritis terhadap pemahaman ilmu kalam sebagai bagian dari keilmuan Islam. Buku ini juga menyampaikan bahwa ilmu kalam tidak boleh hanya menjadi teologi spekulatif, tetapi harus mampu menjawab berbagai pertanyaan kehidupan yang relevan dan praktis. Dengan demikian, buku ini menjadi referensi yang relevan bagi mahasiswa, akademisi, dan pembaca yang tertarik memahami perkembangan ilmu kalam dalam konteks keislaman modern yang lebih humanistik dan rasional.
Sinopsis ebook
Sinopsis Buku: Buku ini membahas perkembangan pemikiran ilmu kalam dalam konteks keislaman yang semakin dinamis dan kompleks. Dalam perspektif kebudayaan, agama dianggap sebagai kebudayaan universal yang memiliki peran penting dalam membentuk peradaban manusia. Ilmu kalam, sebagai bagian dari studi Islam dan rumpun ilmu ushuluddin, tidak hanya berfokus pada aspek teologis, tetapi juga memiliki dimensi rasional dan humanistik yang dapat disentuh oleh manusia sebagai ranah ijtihadiyah. Dalam buku ini, penulis menggambarkan pergeseran pendekatan ilmu kalam dari model teosentris, yang lebih berorientasi pada Tuhan dan alam metafisik, menuju pendekatan antroposentris yang lebih memperhatikan realitas manusia, alam, dan lingkungan sekitarnya. Model antroposentris ini dianggap lebih relevan dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman, karena lebih membumi dan mampu menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dalam konteks sosial, politik, dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku ini juga menggambarkan sejarah perkembangan ilmu kalam, termasuk peran ilmu kalam dalam membangun keadilan sosial dan ekonomi pada masa awal, serta pergeseran fokusnya ke masalah eskatologi (ajaran tentang hari kiamat, kematian, surgah neraka, dan sebagainya). Penulis juga menyoroti perbedaan pandangan antara berbagai mazhab dan aliran dalam ilmu kalam, seperti aliran Jabariyah, Qadariyah, Asy’ariyah, dan Maturidiyah. Dalam rangka menyesuaikan ilmu kalam dengan peradaban manusia yang semakin dinamis, penulis menekankan pentingnya kritik dan analisis terhadap keilmuan, serta mengajak pembaca untuk lebih kritis terhadap pemahaman ilmu kalam sebagai bagian dari keilmuan Islam. Buku ini juga menyampaikan bahwa ilmu kalam tidak boleh hanya menjadi teologi spekulatif, tetapi harus mampu menjawab berbagai pertanyaan kehidupan yang relevan dan praktis. Dengan demikian, buku ini menjadi referensi yang relevan bagi mahasiswa, akademisi, dan pembaca yang tertarik memahami perkembangan ilmu kalam dalam konteks keislaman modern yang lebih humanistik dan rasional.