Sinopsis Buku: Buku ini menyajikan berbagai aspek penting terkait perkembangan ekonomi dan literasi di Indonesia, khususnya fokus pada Kota Makassar dalam periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam bagian pertama, buku membahas hasil survei literasi Indonesia yang menempatkan negara ini pada peringkat ke-60 dunia dari 61 negara yang disurvei. Hasil survei tersebut menjadi sorotan karena menunjukkan peningkatan atau penurunan tingkat literasi dibandingkan tahun sebelumnya, serta perbandingan dengan negara-negara ASEAN. Hasil survei ini bisa menjadi *bad news* jika tidak direspons dengan baik, karena literasi sering dikaitkan dengan kualitas pendidikan suatu negara. Sebaliknya, hasil survei tersebut juga bisa menjadi *good news* jika pemerintah dan berbagai pihak bersama-sama mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan literasi, seperti program pengiriman buku gratis dan gerakan literasi sekolah. Di sisi lain, buku juga membahas pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang dinilai realistis, dengan sektor maritim dan kelautan menjadi salah satu pendorong utama. Pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai di atas 7,5 persen menunjukkan potensi yang signifikan. Selain itu, buku juga menggambarkan kinerja ekonomi Kota Makassar yang didorong oleh sektor tersier seperti perdagangan, hotel, restoran, jasa, dan keuangan, sementara sektor primer dan sekunder cenderung stagnan. Selain itu, buku juga menyebutkan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber bacaan, termasuk penggunaan teknologi seperti komputer dan telepon genggam untuk mengakses bahan bacaan. Hal ini merupakan bagian dari upaya memudahkan masyarakat dalam mengakses dan membaca materi, yang menjadi salah satu kriteria dalam mengukur tingkat literasi. Buku ini merupakan referensi yang relevan untuk memahami tantangan dan peluang dalam bidang ekonomi dan literasi di Indonesia, khususnya di daerah Sulawesi Selatan dan Kota Makassar.
MAKASSAR Pertumbuhan ekonomi Kota Makassar lebih banyak didorong oleh sektor tersier seperti perdagangan hotel restoran jasa dan keuangan ldquo Kinerja sektor primer menurun dan sektor sekunder seperti industri pengolahan cenderung stagnan rdquo kata Koordinator Jaringan Peneliti Ekonomi Indonesia Timur JPEIT Abdul Rahman Farisi dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Makassar di Hotel Asyra kemarin
Jumlah Halaman | 52 |
---|---|
Kategori | Ekonomi |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-1263-6 |