Indonesia boleh jadi tertinggal dalam gerakan bangunan hijau Ketika Singapura memiliki tolok ukur bangunan ldquo hijau rdquo Green Mark sejak 2005 atau Australia sejak 2002 Indonesia baru memiliki Greenship tolok ukur bangunan hijau sejak 2009 Bangunan hijau mampu mereduksi emisi gas karbon menghemat energi dan air serta meningkatkan nilai ekonomi sebuah bangunan Dampaknya positif buat pembangunan dan lingkungan berkelanjutan Sebab 33 persen dari total emisi gas rumah kaca berasal dari bangunan
Jumlah Halaman | 61 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2022 |
ISBN | noisbn |
eISBN | 978-623-05-2499-8 |