Sinopsis Buku: Buku ini menjelaskan pentingnya literasi dalam mengukur kualitas pendidikan dan kemajuan suatu bangsa. Dengan hasil survei literasi yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke-60 dunia, buku ini menggambarkan bagaimana hasil survei tersebut bisa menjadi *bad news* atau *good news*, tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat. Buku ini juga menyoroti upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan akses terhadap bahan bacaan, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Beberapa program yang dibahas antara lain: - Gerakan Literasi Sekolah yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. - Program pengiriman buku gratis yang diselenggarakan oleh Duta Baca Indonesia dan PT Pos Indonesia. - Gerakan pemasyarakatan minat baca seperti GPMB di Yogyakarta dan Street Library di Bandung. Selain itu, buku ini juga menjelaskan peran penting telepon genggam dalam era digital sebagai media akses bacaan yang dominan di Indonesia. Dengan adanya kemudahan akses, literasi menjadi lebih mudah dicapai oleh masyarakat luas. Buku ini juga menyertakan kisah inspiratif tentang Oscar Lawalata, seorang perancang busana yang aktif dalam gerakan melestarikan budaya dan literasi Indonesia. Dengan penjelasan yang jelas dan contoh-contoh nyata, buku ini menjadi panduan bagi masyarakat dalam memahami pentingnya literasi dan peran aktif dalam meningkatkannya.
Tiba tiba masuklah seorang pria tinggi kurus berambut panjang Hidungnya yang mancung dan kulit wajahnya yang putih mempertunjukkan keayuannya Sambil memperhatikan tamu tadi kaum muda itu terdiam membisu Sebentar kemudian mereka sibuk saling bisik dengan mata memandang ke arah lelaki tadi Tak lama kemudian terdengar tawa keras dari mulut mereka
Jumlah Halaman | 54 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0583-6 |