Sinopsis: Buku ini mengisahkan kisah perkenalan dan adaptasi Ren Naoki, seorang murid pindahan dari Jepang, di Sekolah Menengah Umum Negeri 4, Surakarta. Ren, yang memiliki wajah yang ramah dan lembut, menjadi pusat perhatian kelas sebelas-tiga karena latar belakangnya yang unik sebagai siswa dari luar negeri. Meski awalnya terlihat aneh dan membingungkan bagi sebagian teman sekelasnya, Ren justru menunjukkan sifat yang baik, santun, dan mudah beradaptasi. Dalam kelas yang awalnya penuh dengan pertanyaan aneh dan antusiasme yang berlebihan, Ren menjadi sumber kejutan dan tertawa. Ia juga menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan budaya dan bahasa Indonesia, terutama karena kemampuan berbahasa Indonesia yang belum sempurna. Namun, ia tetap berusaha membangun hubungan baik dengan teman-teman sekelasnya, meski tidak semua orang langsung menyambutnya dengan baik. Kisah ini menggambarkan perjalanan Ren dalam mencari jati diri di lingkungan baru, sekaligus menggambarkan keragaman dan keunikan dalam dunia pendidikan. Buku ini juga mengajarkan tentang pentingnya kesabaran, kerja keras, dan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
NKRI HARGA MATI ini adalah slogan yang banyak terpampang pada spanduk di markas markas TNI Kepolisian dan jalan jalan Yang menjadi pertanyaan Sampai kapan NKRI dapat dipertahankan Ketika kalimat Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya dihilangkan dari Piagam Jakarta sehingga terumuslah Pancasila sebagai azas tunggal peran politik Barat sangat jelas terlihat dan dengan mudah menginfiltrasi demokrasi sehingga memarginalisasi Pancasila dalam partai politik partai politik yang justru bertentangan dengan sila ketiga dan keempat Pada akhirnya anak bangsa terkotak kotak dan tereksodus pola pikir liberalisme yang secara sistemik menggusur jatidiri bangsa Umat Islam yang mayoritas Ahlussunnah adalah partisipan politik aktif yang terus terpinggirkan karena kelangkaan individual elit politik yang tidak pernah terkulminasi mengusung syariat Bola panas penegakan syariat meledak dalam sempalan sempalan radikal dengan mengatasnamakan agama pada aksi aksi terornya yang banyak mengorbankan jiwa dan harta Adapun jargon terbaru mereka adalah ISIS Wajah Islam kembali tercoreng karenanya sesuai dengan maksud para penyandang dana Hanya saja wajah Ahlussunnah yang sudah muram tidak mudah dipatahkan akidahnya kecuali dengan seteru mereka Syi ah Serigala berbulu domba Yang dengan cakar taqiyahnya merampas hati orang orang awam Ahlussunnah Mereka tidak akan puas sebelum akidah imamah mereka yang mengafirkan Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhuma menjadi azas negara Buku ini adalah sejarah pembantaian Syi ah terhadap Ahlussunnah di Iran yang memperlihatkan metodologi kudeta yang dapat menjadi rekam jejak bagi kita umumnya dan pemerintah khususnya Lihatlah hari ini Irak Suriah Yaman dan mungkin esok mereka melakukan hal yang sama di negara kita Wahai anak bangsa waspadalah Sebelum semburat matahari esok terbit anak cucu kita melihat NKRI hanya tertulis dalam nisan
Jumlah Halaman | 424 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | Indiva Media Kreasi |
Tahun Terbit | 2010 |
ISBN | 978-602-8277-24-2 |
eISBN | 978-602-495-221-1 |