Suatu material tergolong nanomaterial 0D ketika semua dimensi material dalam ukuran nanometer 100 nm seperti karbon dot Apabila material memiliki satu dimensi yang tidak dalam skala nanometer maka tergolong nanomaterial 1D sebagai contoh film tipis dan nanorod Saat material memiliki dua dimensi yang tidak termasuk dalam skala nanometer maka disebut sebagai nanomaterial 2D seperti nanotube dan nanowire Sedangkan jika ketiga dimensi dari material tidak berukuran di bawah 100 nm maka tergolong nanomaterial 3D sebagai contoh nanokristalin dan koloid Perubahan ukuran suatu material menjadi nanometer menyebabkan sifat sifat dari material tersebut ikut berubah Seringkali ditemukan material berukuran di bawah 100 nm memiliki sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan material sejenis dalam bentuk bulk Nanomaterial memiliki luas permukaan yang lebih besar dan situs aktif yang lebih banyak Hal ini menyebabkan material dalam skala nanometer bersifat lebih reaktif secara kimiawi serta mempengaruhi perilaku optik listrik dan magnetik dari material tersebut Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan diantaranya Bab I Analisis Risiko Bahaya Karbon Dot Metode Sintesis Aplikasi dan Alternatif Pengendaliannya Bab II Analisis Dan Pengendalian Risiko dari Penggunaan Material Nanopartikel Cofe2O4 Cobalt Ferrite Bab III Analisis Bahaya dan Risiko Nanopartikel Kitosan Dari Aspek Material Metode Sintesis dan Aplikasi Serta Cara Pengendaliannya Bab IV Analisis Bahaya dan Risiko Nanopartikel Silika Nanosilika dari Aspek Material Metode Sintesis dan Aplikasi Serta Cara Pengendaliannya Bab V Grafena Nanomaterial Penuh Energi dan Manfaat Bab VI Limbah Plastik Antara Harapan dan AncamanSuatu material tergolong nanomaterial 0D ketika semua dimensi material dalam ukuran nanometer 100 nm seperti karbon dot Apabila material memiliki satu dimensi yang tidak dalam skala nanometer maka tergolong nanomaterial 1D sebagai contoh film tipis dan nanorod Saat material memiliki dua dimensi yang tidak termasuk dalam skala nanometer maka disebut sebagai ...nanomaterial 2D seperti nanotube dan nanowire Sedangkan jika ketiga dimensi dari material tidak berukuran di bawah 100 nm maka tergolong nanomaterial 3D sebagai contoh nanokristalin dan koloid Perubahan ukuran suatu material menjadi nanometer menyebabkan sifat sifat dari material tersebut ikut berubah Seringkali ditemukan material berukuran di bawah 100 nm memiliki sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan material sejenis dalam bentuk bulk Nanomaterial memiliki luas permukaan yang lebih besar dan situs aktif yang lebih banyak Hal ini menyebabkan material dalam skala nanometer bersifat lebih reaktif secara kimiawi serta mempengaruhi perilaku optik listrik dan magnetik dari material tersebut Buku ini terdiri dari beberapa pembahasan diantaranya Bab I Analisis Risiko Bahaya Karbon Dot Metode Sintesis Aplikasi dan Alternatif Pengendaliannya Bab II Analisis Dan Pengendalian Risiko dari Penggunaan Material Nanopartikel Cofe2O4 Cobalt Ferrite Bab III Analisis Bahaya dan Risiko Nanopartikel Kitosan Dari Aspek Material Metode Sintesis dan Aplikasi Serta Cara Pengendaliannya Bab IV Analisis Bahaya dan Risiko Nanopartikel Silika Nanosilika dari Aspek Material Metode Sintesis dan Aplikasi Serta Cara Pengendaliannya Bab V Grafena Nanomaterial Penuh Energi dan Manfaat Bab VI Limbah Plastik Antara Harapan dan Ancaman