Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan mendalam tentang peran dan fungsi tutur lisan hingga tutur tulisan dalam konteks kehidupan dan keilmuan. Dalam rangkaian penjelasan yang terstruktur, buku ini menjelaskan konsep hak cipta sebagaimana diatur dalam UU No. 19 Tahun 2002, termasuk fungsi, sifat, dan sanksi pelanggaran hak cipta. Penulis juga menyampaikan pentingnya hak terkait, khususnya dalam konteks rekaman suara dan gambar pertunjukan, serta konsekuensi hukum dari pelanggaran tersebut. Selain itu, buku ini tidak hanya berfokus pada aspek hukum, tetapi juga menyajikan refleksi pribadi dan pengalaman hidup penulis, yang menjadi dasar dalam proses pembelajaran dan penulisan karya ini. Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada keluarga, guru, dan semua pihak yang telah mendukung dalam perjalanan intelektualnya. Buku ini juga menekankan pentingnya kehidupan sosial dalam konteks keilmuan, serta keharusan untuk terus belajar, mengkaji, dan memahami warisan ilmu secara mendalam. Dengan gaya penulisan yang penuh makna dan penuh warna, buku ini menjadi sumber inspirasi bagi siapa pun yang ingin berkiprah dalam dunia tulisan, berpikir, dan meneliti. Buku ini membawa pesan bahwa kehidupan adalah proses pembelajaran, dan setiap langkah dalam perjalanan kehidupan harus diimbangi dengan keikhlasan, ketekunan, dan keberanian untuk terus berkembang.
Setiap daerah memiliki berbagai peradaban yang menjadikan kehidupan suatu masyarakat di daerah menjadi hidup serta memiliki makna tersendiri bagi setiap peradaban Sejarah budaya seni religi dan lain sebagainya menjadi titik temu suatu kehidupan masyarakat Peradaban sendiri menjadi pusat kehidupan bermasyarakat setidaknya dengan pengukuran dari keberadaan peradaban menjadikan suatu tolak ukur perkembangan pada daerah tersebut Fakta yang disertai dengan realita keadaan sebuah daerah menunjukkan eksistensi daerah tersebut selama membangun sebuah peradaban Berbagai faktor dan juga konsep yang ada di daerah lokalitas telah menentukan ruang gerak serta keberadaan waktu didalam membangun peradaban yang memiliki perkembangan maupun kemunduran Suatu daerah mendapati maju mundurnya peradabannya disesuaikan dengan bukti autentik peninggalan peradaban masa lampaunya Membangun peradaban baru memang diharuskan mempelajari dan memahami peradaban masa lampaunya yang dijadikan sebagai tolok ukur Peradaban yang maksud disini merupakan dari berbagai sudut pandang kajian sejarah budaya politik kesenian dan religi Sehingga dengan adanya ruang lingkup semacam itu akan menjadi mudah didalam mendokumentasikan mengkaji dan meneliti suatu sudut pandang khasanah kehidupan yang terdapat pada suatu daerah Maka dari itulah keberadaan sebuah daerah bagian dari kehidupan masyarakat atau malah sebaliknya keberadaan masyarakat mampu untuk menghidupkan sebuah kawasan daerah yang berberadab Tulungagung merupakan daerah yang berada di bagian selatan ibu kota Propinsi Jawa Timur kurang lebih berjarak 130 Km Daerah kaya akan kekayaan alam dan potensi kesejarahannya perlu mendapatkan perhatian dan kesadaran penuh dari para pihak terkait baik pemerintah maupun masyarakat lokalitas Tulungagung merupakan daerah eksotik yang berada di bagian pesisir selatan Propinsi Jawa Timur Selain itu Tulungagung di dunia internasional juga diperhitungkan dengan adanya penemuan fosil manusia purba Homo Wajakensis pada tahun 1889 oleh Van Riestchoten
Jumlah Halaman | 574 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Deepublish |
Tahun Terbit | 2015 |
ISBN | 978-602-453-260-4 |
eISBN |