Sinopsis Buku: Dalam dunia yang penuh kejutan dan kisah cinta yang tak terduga, dua sahabat, Ara dan Somi, menghadapi tantangan sehari-hari di sekolah mereka. Ara, yang dianggap sebagai sosok jenius dan cantik, sering kali dianggap terlalu sempurna oleh Somi, yang justru memiliki kegemaran pada buku dan kehidupan yang lebih santai. Meski berbeda dalam kepribadian, keduanya memiliki ikatan persahabatan yang kuat dan saling melengkapi. Kisah bermula ketika Ara dan Somi berada di kantin sekolah, tempat di mana kehidupan sehari-hari mereka terungkap. Ara, yang tidak terbiasa sarapan pagi karena bangun kesiangan, mengajak Somi untuk makan nasi kuning. Di sisi lain, Somi yang terbiasa dengan kehidupan yang lebih santai, terkadang merasa iri dengan kecantikan dan kejeniusan Ara, meski ia segera mengingatkan diri sendiri bahwa iri bukanlah sikap yang baik. Di tengah perjalanan mereka, keduanya juga menghadapi perasaan yang tidak terduga. Ara, yang awalnya tidak terlalu memperhatikan seorang pria di bagian Tata Usaha, justru merasa terganggu oleh sikapnya yang tiba-tiba tidak ramah. Di sisi lain, Somi terus-menerus mengingat kejadian memalukan yang pernah terjadi, yaitu ketika dia mencoba menyapa pria itu, tetapi tidak mendapat respons. Kedua sahabat ini pun terus-menerus berdiskusi dan saling mengingatkan satu sama lain, meski dalam suasana yang terkadang lucu dan penuh kejutan. Buku ini menggambarkan kehidupan remaja yang penuh dinamika, di mana kejutan, persahabatan, dan kecemburuan sering kali terjadi. Dengan gaya penulisan yang santai dan penuh dialog, buku ini mampu menghibur dan menghangatkan hati pembaca, sekaligus memberikan refleksi tentang kehidupan sehari-hari yang sering kali terasa rumit, namun tetap memiliki keindahan dalam kesederhanaannya.
Sinopsis Buku: Dalam dunia yang penuh kejutan dan kisah cinta yang tak terduga, dua sahabat, Ara dan Somi, menghadapi tantangan sehari-hari di sekolah mereka. Ara, yang dianggap sebagai sosok jenius dan cantik, sering kali dianggap terlalu sempurna oleh Somi, yang justru memiliki kegemaran pada buku dan kehidupan yang lebih santai. Meski berbeda dalam kepribadian, keduanya memiliki ikatan persahabatan yang kuat dan saling melengkapi. Kisah bermula ketika Ara dan Somi berada di kantin sekolah, tempat di mana kehidupan sehari-hari mereka terungkap. Ara, yang tidak terbiasa sarapan pagi karena bangun kesiangan, mengajak Somi untuk makan nasi kuning. Di sisi lain, Somi yang terbiasa dengan kehidupan yang lebih santai, terkadang merasa iri dengan kecantikan dan kejeniusan Ara, meski ia segera mengingatkan diri sendiri bahwa iri bukanlah sikap yang baik. Di tengah perjalanan mereka, keduanya juga menghadapi perasaan yang tidak terduga. Ara, yang awalnya tidak terlalu memperhatikan seorang pria di bagian Tata Usaha, justru merasa terganggu oleh sikapnya yang tiba-tiba tidak ramah. Di sisi lain, Somi terus-menerus mengingat kejadian memalukan yang pernah terjadi, yaitu ketika dia mencoba menyapa pria itu, tetapi tidak mendapat respons. Kedua sahabat ini pun terus-menerus berdiskusi dan saling mengingatkan satu sama lain, meski dalam suasana yang terkadang lucu dan penuh kejutan. Buku ini menggambarkan kehidupan remaja yang penuh dinamika, di mana kejutan, persahabatan, dan kecemburuan sering kali terjadi. Dengan gaya penulisan yang santai dan penuh dialog, buku ini mampu menghibur dan menghangatkan hati pembaca, sekaligus memberikan refleksi tentang kehidupan sehari-hari yang sering kali terasa rumit, namun tetap memiliki keindahan dalam kesederhanaannya.
Jumlah Halaman | 394 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | DREAM CATCHER |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-94886-1-1 |
eISBN |