Sinopsis Buku: Buku ini membahas konsep dan penerapan *Motivational Interviewing* (MI), sebuah pendekatan konseling yang bertujuan untuk membangun motivasi konseli untuk melakukan perubahan positif dalam kehidupan mereka. Buku ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu: *Pengantar*, *Konsep Dasar Motivational Interviewing*, *Implementasi Tahapan Konseling*, dan *Aplikasi dalam Setting Kelompok*. Dalam bagian *Konsep Dasar Motivational Interviewing*, buku menjelaskan hakikat manusia, asumsi perilaku bermasalah, spirit dalam MI, serta tujuan konseling yang berorientasi pada perubahan. Bagian *Implementasi Tahapan Konseling* menjelaskan empat tahap utama dalam proses konseling MI, yaitu: membangun keterlibatan, merumuskan tujuan, membangkitkan motivasi, dan merencanakan perubahan. Sementara itu, bagian *Aplikasi dalam Setting Kelompok* membahas bagaimana MI dapat diterapkan dalam lingkungan kelompok, baik dalam konteks pendidikan maupun layanan bimbingan dan konseling. Buku ini juga menyampaikan bahwa perubahan dalam diri individu memainkan peran penting dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Meski perubahan sering dianggap sulit, dengan pendekatan yang tepat dan sesuai kebutuhan, perubahan tersebut dapat dicapai. Penulis menekankan bahwa konselor memiliki peran penting dalam membantu konseli mengatasi resistensi diri dan mengembangkan motivasi untuk berubah. Buku ini dirancang sebagai sumber belajar yang ramah untuk dipelajari secara mandiri, serta menjadi referensi bagi praktisi dan akademisi bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan konseling profesional.
Konsep lam bidang kejiwaan meskipun basis pengetahuan ilmiah ini jarang dite motivasi telah memainkan peran penting da manusia Petri Govern 2012 rapkan dalam bidang psikoterapi Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang bertindak atau berperilaku dengan cara cara motivasi yang mengacu pada sebab munculnya sebuah perilaku seperti faktor faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu Motivasi dapat diartikan sebagai kehendak untuk mencapai status kekuasaan dan pengakuan yang lebih tinggi bagi setiap individu Motivasi justru dapat dilihat sebagai basis untuk mencapai sukses pada berbagai segi kehidupan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan Ketika bicara mengenai motivasi sangat relevan diperuntukkan bagi konseli yang jalan di tempat dalam arti proses konselingnya tidak mengalami kemajuan Berdasarkan pandangan terapi konvensional hal hal seperti itu mewakili resistensi diri konseli terhadap perubahan Konseli terkadang diibaratkan sebagai individu yang resistif oposisi atau dalam penyangkalan istilah yang memiliki konotasi yang menyiratkan patologi dan penghalang yang sengaja dilakukan bahkan jika tidak sadar sebagai upaya menolak bantuan konselor