Sinopsis Buku: Moderasi Beragama di Tengah Pergumulan Ideologi Ekstremisme Buku ini membahas tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama yang moderat dan damai di tengah semakin kompleksnya dinamika sosial, politik, dan ideologi. Dalam konteks pluralitas agama yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, buku ini mengupas berbagai kasus yang menunjukkan bagaimana agama dapat menjadi sumber konflik, intoleransi, ekstremisme, dan bahkan terorisme. Penulis menjelaskan bahwa keberagaman agama di Indonesia bukanlah tantangan, melainkan kekayaan yang harus dijaga dan dihormati. Namun, jika tidak dihadapi secara bijak dan arif, pluralitas tersebut dapat menjadi sumber konflik yang berpotensi merusak persatuan bangsa. Buku ini juga menyoroti peran pemerintah dalam menjadi eksemplar praktik kehidupan beragama bagi bangsa lain, serta pentingnya de-politisasi agama dan reorientasi pemahaman ajaran agama agar dapat menjawab tantangan zaman. Selain itu, buku ini juga mengingatkan akan bahaya penetrasi ideologi asing yang berdampak pada penyebaran paham keagamaan yang intoleran dan ekstrem. Penulis menyoroti bagaimana fenomena seperti ISIS telah memengaruhi sebagian umat Islam Indonesia, serta pentingnya upaya-upaya konkret untuk mencegah kekerasan dan intoleransi yang sering kali terjadi dalam konteks agama monoteis. Dengan pendekatan yang ilmiah dan kritis, buku ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya moderasi beragama sebagai jalan untuk membangun masyarakat yang toleran, damai, dan berkeadilan. Buku ini sangat relevan bagi para akademisi, pelaku pendidikan, dan masyarakat umum yang ingin memahami dinamika keagamaan di Indonesia dalam konteks global.
Moderasi beragama menjadi langkah preventif dalam mencegah gerakan ekstremis yang marak dan menjadi ancaman pemecah belah Wacana gerakan ekstremisme selalu menjadi perbincangan selama agama dimaknai secara skriptual oleh sekelompok penganut agama Di fase ini agama mengalami disorentasi teologis agama yang semestinya mengemban misi kemanusiaan berbalik menjadi hal yang menakutkan Ditambah lagi aksi aksi pemberontakan atas nama agama yang menambah ruang menyeramkan bagi agama itu sendiri Buku ini hadir sebagai respons atas gerakan sempalan ekstremisme tersebut Berwujud paradigma kontekstual yang moderat humanis dan egaliter Buku ini dengan tegas menolak keberadaan kelompok keagamaan manapun yang merenggut hak minoritas Sebab dalam kacamata sosiologis keberadaan agama bukan hanya sebagai nilai spiritual tetapi juga mengedepankan aspek moral