MENOPANG JEMBATAN RETAK RELASI KEBERAGAMAAN KEBANGSAAN DAN KEILMUAN MENURUT YAQUT CHOLIL QOUMAS Hamdan Juhannis Rektor UIN Alauddin Makassar Prolog Pelantikan Yaqut Cholil Qoumas selanjutnya disebut Gus Yaqut sebagai Menteri Agama RI pada tanggal 23 Desember 2020 ibarat kado terindah bagi bangsa ini Kehadirannya di kantor yang beralamat di Lapangan Banteng Barat tersebut seolah menjadi harapan dan asa baru dalam merajut kembali benang kusut kehidupan kebangsaan dan keberagamaan Tentu bukan tugas mudah merawat bangsa ini yang sangat multikultural baik dari segi agama suku dan ras Namun demikian pengalaman Gus Yaqut dalam organisasi kepemudaan Islam sampai menduduki komandan tertinggi ANSOR organisasi sayap NU dalam menghadirkan pembelaan kepada kelompok minoritas serta keberpihakannya kepada perbedaan dan keragaman bisa menjadi modal sosial social capital yang kuat baginya untuk menata kembali relasi keberagamaan kita Akumulasi dari Pengalaman aktivisme Gus Yaqut di atas diback up dengan atmosfer keluarga pesantren yang berkultur NU setidaknya bisa menjadi penopang yang kuat untuk menyegarkan kembali peran Kementerian Agama sebagai payung besar kehidupan agama agama di Indonesia Kementerian Agama bagi Gus Yaqut harus menjadi kementerian yang melayani semua agama agama Kementerian Agama tidak hanya menjadi dimonopoli oleh satu agama 1 Kutipan ini setidaknya menjadi salah satu potongan penting dari opening statement Gus Yaqut ketika pertama kali membawakan sambutan di kantor Kementerian Agama Menurutnya agama harus menjadi 1 https kemenag go id berita read 515762 buka rakernas menag kemenag harusmelayani seluruh agama 2 Model Baru Integrasi Keilmuan dalam Membangun Kedewasaan BeragamaMENOPANG JEMBATAN RETAK RELASI KEBERAGAMAAN KEBANGSAAN DAN KEILMUAN MENURUT YAQUT CHOLIL QOUMAS Hamdan Juhannis Rektor UIN Alauddin Makassar Prolog Pelantikan Yaqut Cholil Qoumas selanjutnya disebut Gus Yaqut sebagai Menteri Agama RI pada tanggal 23 Desember 2020 ibarat kado terindah bagi bangsa ini Kehadirannya di kantor yang beralamat di Lapangan Banteng Barat ...tersebut seolah menjadi harapan dan asa baru dalam merajut kembali benang kusut kehidupan kebangsaan dan keberagamaan Tentu bukan tugas mudah merawat bangsa ini yang sangat multikultural baik dari segi agama suku dan ras Namun demikian pengalaman Gus Yaqut dalam organisasi kepemudaan Islam sampai menduduki komandan tertinggi ANSOR organisasi sayap NU dalam menghadirkan pembelaan kepada kelompok minoritas serta keberpihakannya kepada perbedaan dan keragaman bisa menjadi modal sosial social capital yang kuat baginya untuk menata kembali relasi keberagamaan kita Akumulasi dari Pengalaman aktivisme Gus Yaqut di atas diback up dengan atmosfer keluarga pesantren yang berkultur NU setidaknya bisa menjadi penopang yang kuat untuk menyegarkan kembali peran Kementerian Agama sebagai payung besar kehidupan agama agama di Indonesia Kementerian Agama bagi Gus Yaqut harus menjadi kementerian yang melayani semua agama agama Kementerian Agama tidak hanya menjadi dimonopoli oleh satu agama 1 Kutipan ini setidaknya menjadi salah satu potongan penting dari opening statement Gus Yaqut ketika pertama kali membawakan sambutan di kantor Kementerian Agama Menurutnya agama harus menjadi 1 https kemenag go id berita read 515762 buka rakernas menag kemenag harusmelayani seluruh agama 2 Model Baru Integrasi Keilmuan dalam Membangun Kedewasaan Beragama