Mianaaaaaaa Tanpa pikir panjang Ibu Wardaini melompati tumpukan buku di sekitarnya dan berlari ke kelas mencari Miana Apakah ini yang selalu kamu impikan Ibu Wardaini menyodorkan buku kelulusan kelas VI yang telah terbuka Kemudian Ibu Wardaini menunjukkan foto hitam putih ukuran tiga kali empat yang masih menempel manis di sisi kiri Seketika tangan Miana gemetar matanya berkaca kaca dan bulir bulir bening mulai berjatuhan dari kelopak matanya Rasa rindu itu sudah tidak bisa dibendung lagi Miana mencium foro hitam putih itu dan mendekapnya erat Cantiiiiiik seperti yang aku impikan Miana tanpa henti membelai dengan rasa bahagia Gadis sekolah dasar itu benar benar merindukan ibunya yang telah tiada Baca kisah lengkapnya yuk Miana Pensil Warna menginspirasi tentang ketangguhan hidup anak anak sekolah dasar Mianaaaaaaa Tanpa pikir panjang Ibu Wardaini melompati tumpukan buku di sekitarnya dan berlari ke kelas mencari Miana Apakah ini yang selalu kamu impikan Ibu Wardaini menyodorkan buku kelulusan kelas VI yang telah terbuka Kemudian Ibu Wardaini menunjukkan foto hitam putih ukuran tiga kali empat yang ...masih menempel manis di sisi kiri Seketika tangan Miana gemetar matanya berkaca kaca dan bulir bulir bening mulai berjatuhan dari kelopak matanya Rasa rindu itu sudah tidak bisa dibendung lagi Miana mencium foro hitam putih itu dan mendekapnya erat Cantiiiiiik seperti yang aku impikan Miana tanpa henti membelai dengan rasa bahagia Gadis sekolah dasar itu benar benar merindukan ibunya yang telah tiada Baca kisah lengkapnya yuk Miana Pensil Warna menginspirasi tentang ketangguhan hidup anak anak sekolah dasar