Sinopsis Buku: Buku ini membahas pentingnya literasi sebagai tolok ukur kualitas pendidikan suatu negara, terutama dalam konteks Indonesia yang berada di peringkat 60 dunia dari 61 negara dalam survei literasi. Hasil survei tersebut memicu perhatian pemerintah dan berbagai pihak untuk bergerak meningkatkan minat baca dan kualitas literasi masyarakat. Buku ini menjelaskan bahwa literasi tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca, tetapi juga dengan akses, ketersediaan, dan kesesuaian bahan bacaan dengan media yang digunakan, khususnya telepon pintar yang menjadi media utama akses bacaan di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan minat baca, berbagai program dan inisiatif dijalankan, seperti gerakan literasi sekolah, program pengiriman buku gratis, dan pengembangan e-book yang didesain khusus untuk smartphone. Buku ini juga menggambarkan peran organisasi, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong peningkatan literasi, serta menyoroti pentingnya inovasi dalam penyajian bahan bacaan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan masyarakat modern. Selain itu, buku ini memberikan gambaran tentang berbagai tokoh dan organisasi yang terlibat dalam upaya meningkatkan literasi dan minat baca di Indonesia, serta menggambarkan bagaimana pergeseran dari media bacaan cetak ke digital menjadi tantangan dan peluang dalam memperluas akses literasi. Dengan demikian, buku ini tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang peran literasi dalam pembangunan bangsa.
WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi periode pertama 2003 2007 ini meninggal pada usia 74 tahun karena sakit di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Sabtu dua pekan lalu Jenazah Sjahruddin dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata lantaran ia pernah mendapat gelar Bintang Mahaputra Utama sipil yang dianggap berjasa di bidang militer
Jumlah Halaman | 37 |
---|---|
Kategori | Sejarah |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0256-9 |