Menyulam yang terpendam : kesusastraan, sejarah dan filsafat keseharian

Heru Harjo Hutomo

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: "Menyulam yang Terpendam" Buku ini menggabungkan tiga dimensi pemikiran yang kaya: kesusastraan, sejarah, dan filsafat keseharian. Penulis, Heru Harjo Hutomo, mengajak pembaca untuk menyelami keterkaitan antara kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai budaya, sejarah, dan kebijakan yang membentuk masyarakat Indonesia. Buku ini tidak hanya menyajikan refleksi tentang peradaban dan identitas nasional, tetapi juga menggali makna dari objek-objek sehari-hari yang sering terabaikan, seperti kain lap, asbak, atau gabah, yang dianggap sebagai simbol dari kehidupan dan peradaban yang lebih luas. Dalam bab-babnya, penulis menganalisis fenomena sosial, politik, dan budaya yang terjadi di Nusantara, termasuk peran sejarah dalam membentuk identitas bangsa, serta kritik terhadap tata kelola kekuasaan yang sering kali mengabaikan keadilan dan kearifan lokal. Buku ini juga menyoroti pentingnya pemikiran meditatif dan kearifan tradisional sebagai alat untuk memahami dunia modern yang sering kali terlalu terburu-buru dan tidak terarah. Dengan gaya penulisan yang penuh makna dan penuh refleksi, "Menyulam yang Terpendam" menjadi karya yang menggugah untuk memahami kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari keterhubungan yang lebih luas antara manusia, budaya, dan sejarah. Buku ini cocok bagi siapa pun yang ingin menggali makna kehidupan melalui perspektif yang lebih mendalam dan kritis.

Sinopsis ebook

Buku ini adalah buku penulis yang ketujuh yang berupaya menerapkan perspektif pendheman tersebut Pada bagian pertama di samping memang menggali motif yang terpendam dalam berbagai kesusastraan tulis maupun lisan perspektif pendheman ini kerap pula mewarnai karya karya jurnalisme lintas budaya penulis yang lebih memilih orang orang pendheman daripada orang orang yang banyak bertingkah laiknya bermain drama di panggung Dalam perspektif pendheman ini terdapat sebuah moral story bahwa kearifan ternyata tak melulu seperti halnya sehelai sorban yang melingkar di kepala yang sering bergaya di TV ataupun diberbagai platform media sosial tapi ia juga dapat dikandung oleh sehelai celana hitam komprang selutut yang ndesa dimana bagi kebanyakan orang dan bagi para pakar ilmu komunikasi milenialan tak menjual

Setelah membeli, anda dapat membaca konten tersebut melalui aplikasi-aplikasi di bawah ini: