Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan sejarah dan mitos yang terkait dengan keberadaan Danau Biaro, yang merupakan tempat berdiam keturunan ular dan juga berkaitan erat dengan Raja Dewa yang selalu melindungi para keturunan tersebut. Buku ini berawal dari kisah Raden Tjokro Aminoto, seorang tokoh yang memiliki hubungan mendalam dengan tujuh manusia harimau dan Putra Sembilan, yang merupakan bagian dari cerita sejarah yang masih tersembunyi dan belum terungkap. Cerita ini juga menyajikan hubungan antara Putri Selaro Pinang Masak dengan Pemuda Sembilan, yang menunjukkan kompleksitas dan keunikan dari adat dan kebudayaan setempat. Buku ini tidak hanya mengungkap sejarah, tetapi juga menjadi bagian dari kearifan lokal yang menjadi sumber pengetahuan dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Desa Lidung. Dalam buku ini, juga dijelaskan tentang kehidupan masyarakat Desa Lidung yang damai, tenteram, dan sangat beragama. Penduduknya terkenal dengan sikap ramah dan sopan santun, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga menyampaikan bahwa beberapa tempat bersejarah di Desa Lidung tidak dapat dikunjungi oleh sembarang orang, melainkan hanya orang-orang tertentu yang memiliki niat baik dan keberanian. Dengan penelitian yang mendalam dan perjuangan yang tidak mudah, buku ini berhasil ditulis dan ditujukan untuk menjadi bahan pembelajaran serta pengenalan terhadap sejarah dan kearifan lokal daerah setempat, terutama bagi generasi muda. Buku ini adalah upaya penulis untuk menyampaikan nilai-nilai sejarah dan budaya yang masih relevan hingga saat ini.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan sejarah dan mitos yang terkait dengan keberadaan Danau Biaro, yang merupakan tempat berdiam keturunan ular dan juga berkaitan erat dengan Raja Dewa yang selalu melindungi para keturunan tersebut. Buku ini berawal dari kisah Raden Tjokro Aminoto, seorang tokoh yang memiliki hubungan mendalam dengan tujuh manusia harimau dan Putra Sembilan, yang merupakan bagian dari cerita sejarah yang masih tersembunyi dan belum terungkap. Cerita ini juga menyajikan hubungan antara Putri Selaro Pinang Masak dengan Pemuda Sembilan, yang menunjukkan kompleksitas dan keunikan dari adat dan kebudayaan setempat. Buku ini tidak hanya mengungkap sejarah, tetapi juga menjadi bagian dari kearifan lokal yang menjadi sumber pengetahuan dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat Desa Lidung. Dalam buku ini, juga dijelaskan tentang kehidupan masyarakat Desa Lidung yang damai, tenteram, dan sangat beragama. Penduduknya terkenal dengan sikap ramah dan sopan santun, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini juga menyampaikan bahwa beberapa tempat bersejarah di Desa Lidung tidak dapat dikunjungi oleh sembarang orang, melainkan hanya orang-orang tertentu yang memiliki niat baik dan keberanian. Dengan penelitian yang mendalam dan perjuangan yang tidak mudah, buku ini berhasil ditulis dan ditujukan untuk menjadi bahan pembelajaran serta pengenalan terhadap sejarah dan kearifan lokal daerah setempat, terutama bagi generasi muda. Buku ini adalah upaya penulis untuk menyampaikan nilai-nilai sejarah dan budaya yang masih relevan hingga saat ini.
Jumlah Halaman | 62 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | PT. Mediaguru Digital Indonesia |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-602-497-741-2 |
eISBN |