Sinopsis Buku: Buku *Menyibak Tirai Al-Qur’an* karya M. Hasani Mubarok adalah panduan ilmiah yang mendalam untuk memahami makna dan keagungan Al-Qur’an sebagai Kalam Allah. Buku ini ditujukan bagi para pemula maupun pecinta ilmu tafsir yang ingin memasuki dunia pengkajian Al-Qur’an dengan pendekatan yang kritis, ilmiah, dan mendalam. Penulis mengupas berbagai aspek penting dalam memahami Al-Qur’an, termasuk pentingnya bahasa Arab, sastra Arab, dan kosa kata khusus Al-Qur’an seperti *Maq?y?s al-Lughah*, *Mufradat Alf?zh al-Qur’?n*, dan lainnya. Buku ini juga membahas berbagai ayat yang sering dianggap mutasy?bihat (sulit ditafsirkan), seperti ayat poligami dalam QS. al-Nis?’ (4:3) dan QS. ?li Imr?n (3:7), serta menjelaskan bagaimana pendekatan berbeda dari kalangan tekstualis-konservatif dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah modernis dalam memahami makna ayat-ayat tersebut. Penulis menekankan bahwa pemahaman Al-Qur’an tidak hanya bersifat tekstual, tetapi juga memerlukan eksplorasi nalar dan kejernihan rohani yang tinggi. Selain itu, buku ini juga mengingatkan pembaca akan pentingnya kehati-hatian dalam menakwil ayat-ayat yang bersifat mutasy?bihat, karena kesalahan dalam penafsiran bisa mengarah pada pemahaman yang salah, bahkan kembali pada jahiliyah. Dengan pendekatan yang ilmiah dan kritis, buku ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri pada keagungan dan kesempurnaan Al-Qur’an, serta membuka jalan bagi para pemula untuk memahami Kalam Allah secara lebih mendalam.
Sinopsis Buku: Buku *Menyibak Tirai Al-Qur’an* karya M. Hasani Mubarok adalah panduan ilmiah yang mendalam untuk memahami makna dan keagungan Al-Qur’an sebagai Kalam Allah. Buku ini ditujukan bagi para pemula maupun pecinta ilmu tafsir yang ingin memasuki dunia pengkajian Al-Qur’an dengan pendekatan yang kritis, ilmiah, dan mendalam. Penulis mengupas berbagai aspek penting dalam memahami Al-Qur’an, termasuk pentingnya bahasa Arab, sastra Arab, dan kosa kata khusus Al-Qur’an seperti *Maq?y?s al-Lughah*, *Mufradat Alf?zh al-Qur’?n*, dan lainnya. Buku ini juga membahas berbagai ayat yang sering dianggap mutasy?bihat (sulit ditafsirkan), seperti ayat poligami dalam QS. al-Nis?’ (4:3) dan QS. ?li Imr?n (3:7), serta menjelaskan bagaimana pendekatan berbeda dari kalangan tekstualis-konservatif dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah modernis dalam memahami makna ayat-ayat tersebut. Penulis menekankan bahwa pemahaman Al-Qur’an tidak hanya bersifat tekstual, tetapi juga memerlukan eksplorasi nalar dan kejernihan rohani yang tinggi. Selain itu, buku ini juga mengingatkan pembaca akan pentingnya kehati-hatian dalam menakwil ayat-ayat yang bersifat mutasy?bihat, karena kesalahan dalam penafsiran bisa mengarah pada pemahaman yang salah, bahkan kembali pada jahiliyah. Dengan pendekatan yang ilmiah dan kritis, buku ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri pada keagungan dan kesempurnaan Al-Qur’an, serta membuka jalan bagi para pemula untuk memahami Kalam Allah secara lebih mendalam.