Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan sejarah dan kebudayaan Nagari Pematang Panjang, yang terletak di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Dalam bab pertama, buku ini menjelaskan asal usul nenek moyang dan pendirian nagari, yang diawali oleh Niniek Romai yang datang dari Pauoh Onggang dan berperang melawan orang Padang Sibusuk. Tempat pertempuran ini dikenal sebagai Padang Silayang-layang, yang dihalangi oleh tiga tokoh utama, yaitu Bajangguik Ome, Teungku Kiramat, dan Datuak nan Kiramat. Selanjutnya, buku ini menyajikan perjuangan pendirian nagari melalui pertipan empat, yang merupakan perjanjian antara berbagai kelompok masyarakat yang terlibat dalam pembentukan nagari. Dalam bab ini, juga dijelaskan tentang asal usul nama Koto Benek, serta kisah-kisah sejarah yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Niniek Basampiang Kape dan Datuak Sandaro nan Putieh. Beberapa kisah menarik seperti pencarian rusa yang membuat Datuak Sandaro nan Putieh tersesat, serta peran Datuak Sati dan Datuak Sandaro nan Putieh dalam menunjuk ulayat (lokasi pemukiman) yang menjadi bagian penting dalam pembentukan nagari. Buku ini juga menjelaskan keunikan dan keindahan alam Nagari Pematang Panjang melalui beberapa tempat bersejarah seperti Batu Tajarang, Goa Binti, dan Batu Tadoda, yang menjadi simbol dan kenangan sejarah dari para pendiri nagari. Dalam bab terakhir, buku ini menekankan pentingnya nilai adat dan kearifan lokal yang menjadi dasar dalam pembangunan nagari, yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Selain itu, buku ini juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam proses penulisan dan pengembangan buku ini, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, narasumber, kepala sekolah, dan keluarga penulis. Dengan memadukan sejarah, kebudayaan, dan nilai-nilai adat, buku ini menjadi panduan yang bermakna bagi masyarakat Nagari Pematang Panjang dalam memahami dan melestarikan warisan budaya mereka. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dalam menjaga identitas dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para nenek moyang.
Sinopsis Buku: Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan sejarah dan kebudayaan Nagari Pematang Panjang, yang terletak di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Dalam bab pertama, buku ini menjelaskan asal usul nenek moyang dan pendirian nagari, yang diawali oleh Niniek Romai yang datang dari Pauoh Onggang dan berperang melawan orang Padang Sibusuk. Tempat pertempuran ini dikenal sebagai Padang Silayang-layang, yang dihalangi oleh tiga tokoh utama, yaitu Bajangguik Ome, Teungku Kiramat, dan Datuak nan Kiramat. Selanjutnya, buku ini menyajikan perjuangan pendirian nagari melalui pertipan empat, yang merupakan perjanjian antara berbagai kelompok masyarakat yang terlibat dalam pembentukan nagari. Dalam bab ini, juga dijelaskan tentang asal usul nama Koto Benek, serta kisah-kisah sejarah yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Niniek Basampiang Kape dan Datuak Sandaro nan Putieh. Beberapa kisah menarik seperti pencarian rusa yang membuat Datuak Sandaro nan Putieh tersesat, serta peran Datuak Sati dan Datuak Sandaro nan Putieh dalam menunjuk ulayat (lokasi pemukiman) yang menjadi bagian penting dalam pembentukan nagari. Buku ini juga menjelaskan keunikan dan keindahan alam Nagari Pematang Panjang melalui beberapa tempat bersejarah seperti Batu Tajarang, Goa Binti, dan Batu Tadoda, yang menjadi simbol dan kenangan sejarah dari para pendiri nagari. Dalam bab terakhir, buku ini menekankan pentingnya nilai adat dan kearifan lokal yang menjadi dasar dalam pembangunan nagari, yaitu adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Selain itu, buku ini juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam proses penulisan dan pengembangan buku ini, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, narasumber, kepala sekolah, dan keluarga penulis. Dengan memadukan sejarah, kebudayaan, dan nilai-nilai adat, buku ini menjadi panduan yang bermakna bagi masyarakat Nagari Pematang Panjang dalam memahami dan melestarikan warisan budaya mereka. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dalam menjaga identitas dan kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para nenek moyang.
Jumlah Halaman | 118 |
---|---|
Kategori | Novel |
Penerbit | CV. Cipta Media Edukasi |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-623-215-601-2 |
eISBN |