Sinopsis Buku: Buku ini mengupas secara menyeluruh berbagai aspek terkait literasi dan lingkungan, dengan fokus pada upaya meningkatkan minat baca di Indonesia serta peran hutan kota dalam menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Mulai dari peran survei dalam mengukur tingkat literasi, hingga bagaimana hasil survei tersebut dapat menjadi *good news* atau *bad news* tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat. Buku ini juga menjelaskan bagaimana gerakan literasi seperti Duta Baca Indonesia, GPMB, dan program street library di Bandung, menjadi upaya nyata dalam memperluas akses bacaan kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah. Selain itu, buku ini menggambarkan tantangan lingkungan yang dihadapi Jakarta, khususnya dalam hal polusi udara, debu, dan kebisingan. Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, konsep hutan kota diusulkan sebagai solusi yang efektif untuk mengurangi pencemaran, meningkatkan kualitas udara, dan memperbaiki tata air kota. Penulis juga menyoroti pentingnya akses digital dalam era modern, dengan menyoroti peran smartphone sebagai sarana utama dalam membaca dan mengakses bahan bacaan digital. Buku ini juga menyampaikan pentingnya literasi sebagai tolok ukur kemajuan pendidikan dan kualitas masyarakat. Dengan menyoroti berbagai inisiatif pemerintah, organisasi, dan masyarakat sipil, buku ini menjadi panduan komprehensif untuk memahami bagaimana literasi dan lingkungan dapat saling mendukung dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan sehat.
ldquo KUPU KUPU yang lucu ke mana engkau terbang hilir mudik mencari bunga bunga yang kembang rdquo Lirik lagu kanak kanak ciptaan almarhum Ibu Sud ini sudah jarang dinyanyikan orang sekarang Lagi pula kini kupu kupu ternyata lebih banyak dicari daripada mencari Gejala itu pula yang agaknya telah mendorong para ahli untuk menghadiri Konferensi Kupu Kupu Internasional di Ujungpandang pekan silam
Jumlah Halaman | 43 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0713-7 |