Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan dan visi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai sebuah partai yang lahir dari keinginan warga Nahdhatul Ulama (NU) untuk memiliki wadah politik yang mampu menampung aspirasi kaum nahdhiyin. PKB tumbuh melalui proses pengkajian yang intensif, dan menjadi partai yang bersifat kebangsaan, demokratis, terbuka, serta memiliki ciri humanisme religius dan peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang agamis dan berwawasan kebangsaan. Buku ini juga menjelaskan gagasan PKB untuk menjadi *partai advokasi*, di mana kantor-kantor PKB di seluruh Indonesia diharapkan menjadi pusat pengaduan dan penyelesaian masalah rakyat. Meskipun gagasan ini awalnya terdengar aneh bagi sebagian masyarakat dan bahkan sejumlah kiai serta pengurus PKB, tetapi keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi nonpemerintah (ORNOP) yang telah lama berperan dalam advokasi menunjukkan bahwa PKB memiliki modal sosial yang kuat untuk mewujudkan visi ini. Selain itu, buku ini menjelaskan bahwa menjadi partai advokasi merupakan bagian dari cita-cita PKB untuk menjadi motor penggerak demokrasi dan simpul persaudaraan kebangsaan. PKB ingin menjadi wahana agregasi kepentingan dan artikulasi politik warga bangsa, dengan tujuan memperkuat posisi rakyat (bargaining position) terhadap kekuasaan negara, sehingga tercipta tatanan masyarakat sipil yang kuat dan mandiri. Buku ini merupakan sumber pengetahuan yang mendalam tentang kepartaian dan kerja-kerja politik, serta memberikan gambaran jelas tentang peran PKB dalam konteks demokrasi dan kebangsaan Indonesia.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan perjalanan dan visi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai sebuah partai yang lahir dari keinginan warga Nahdhatul Ulama (NU) untuk memiliki wadah politik yang mampu menampung aspirasi kaum nahdhiyin. PKB tumbuh melalui proses pengkajian yang intensif, dan menjadi partai yang bersifat kebangsaan, demokratis, terbuka, serta memiliki ciri humanisme religius dan peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang agamis dan berwawasan kebangsaan. Buku ini juga menjelaskan gagasan PKB untuk menjadi *partai advokasi*, di mana kantor-kantor PKB di seluruh Indonesia diharapkan menjadi pusat pengaduan dan penyelesaian masalah rakyat. Meskipun gagasan ini awalnya terdengar aneh bagi sebagian masyarakat dan bahkan sejumlah kiai serta pengurus PKB, tetapi keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi nonpemerintah (ORNOP) yang telah lama berperan dalam advokasi menunjukkan bahwa PKB memiliki modal sosial yang kuat untuk mewujudkan visi ini. Selain itu, buku ini menjelaskan bahwa menjadi partai advokasi merupakan bagian dari cita-cita PKB untuk menjadi motor penggerak demokrasi dan simpul persaudaraan kebangsaan. PKB ingin menjadi wahana agregasi kepentingan dan artikulasi politik warga bangsa, dengan tujuan memperkuat posisi rakyat (bargaining position) terhadap kekuasaan negara, sehingga tercipta tatanan masyarakat sipil yang kuat dan mandiri. Buku ini merupakan sumber pengetahuan yang mendalam tentang kepartaian dan kerja-kerja politik, serta memberikan gambaran jelas tentang peran PKB dalam konteks demokrasi dan kebangsaan Indonesia.