Cerita dialog dalam buku ini berawal saat penulis mendapatkan tugas untuk tidak berdialog dengan Sryaji Adiguru Siwa Ambara selama tidak melakukan dialog dengan beliau penulis belajar untuk memecahkan segala permasalahan yang dihadapi dengan melakukan dialog dengan sang diri seperti yang telah diajarkan lewat ajaran mata bijak dan telinga bijak selama melaksanakan tugas ini penulis membaca buku buku karangan Sryaji Adiguru Siwa Ambara serta Dr wayan Mustika yang dijadikan acuan menjalani proses ini sosok cenik disini adalah sosok yang selalu memunculkan pertanyaan pertanyaan yang selalu mengganjal dalam dirinya guna meraih kesadaran dalam menjalani kehidupannya Meraih Keheningan yang dimaksudkan oleh cenik adalah sebuah proses belajar untuk mencapai kesadaran sang jiwa Setiap persoalan yang ditemukan oleh cenik selalu dia tanyakan kepada gede dengan segala keterbatasan serta ketulusan cenik untuk meminta jawaban dari segala keresahan yang muncul dalam dirinya Perjalanan meraih kesadaran memang sangatlah panjang sepanjang kehidupan ini adalah sebuah proses pencarian kesadaran bahkan kalau kita belum bisa meraihnya pada kesempatan kehidupan kali ini kita masih memiliki kesempatan untuk meraih kesadaran tersebut pada kehidupan berikutnya demikian sedikit yang didapatkan oleh cenik dari dialog bersama gede Belajar adalah sebuah proses untuk memahami serta mengetahui tentang suatu hal didalam kehidupan ini banyak hal yang bisa dipelajari dunia ini adalah gudangnya pengetahuan kehidupan ini adalah buku bukunya masalah hidup adalah ujiannya dan semua yang terjadi dalam hidup adalah sesungguhnya kurikulumnya dengan sedikit memahami hal ini cenik memiliki sedikit peta untuk menuju ke keheningan yang ia cita citakan Apakah cenik mampu mengikuti peta kesadaran yang diajarkan oleh gede Tentu semua itu masih menjadi sebuah misteri bagaimanakah cenik menerima sebuah peta penuntun menuju ke keheningan itu Apakah gede selalu memberikan jawaban yang masuk akal serta masuk ke hati cenik mari kita simak dialog menuju keheningan bersama Cenik dan GedeCerita dialog dalam buku ini berawal saat penulis mendapatkan tugas untuk tidak berdialog dengan Sryaji Adiguru Siwa Ambara selama tidak melakukan dialog dengan beliau penulis belajar untuk memecahkan segala permasalahan yang dihadapi dengan melakukan dialog dengan sang diri seperti yang telah diajarkan lewat ajaran mata bijak dan telinga bijak selama melaksanakan ...tugas ini penulis membaca buku buku karangan Sryaji Adiguru Siwa Ambara serta Dr wayan Mustika yang dijadikan acuan menjalani proses ini sosok cenik disini adalah sosok yang selalu memunculkan pertanyaan pertanyaan yang selalu mengganjal dalam dirinya guna meraih kesadaran dalam menjalani kehidupannya Meraih Keheningan yang dimaksudkan oleh cenik adalah sebuah proses belajar untuk mencapai kesadaran sang jiwa Setiap persoalan yang ditemukan oleh cenik selalu dia tanyakan kepada gede dengan segala keterbatasan serta ketulusan cenik untuk meminta jawaban dari segala keresahan yang muncul dalam dirinya Perjalanan meraih kesadaran memang sangatlah panjang sepanjang kehidupan ini adalah sebuah proses pencarian kesadaran bahkan kalau kita belum bisa meraihnya pada kesempatan kehidupan kali ini kita masih memiliki kesempatan untuk meraih kesadaran tersebut pada kehidupan berikutnya demikian sedikit yang didapatkan oleh cenik dari dialog bersama gede Belajar adalah sebuah proses untuk memahami serta mengetahui tentang suatu hal didalam kehidupan ini banyak hal yang bisa dipelajari dunia ini adalah gudangnya pengetahuan kehidupan ini adalah buku bukunya masalah hidup adalah ujiannya dan semua yang terjadi dalam hidup adalah sesungguhnya kurikulumnya dengan sedikit memahami hal ini cenik memiliki sedikit peta untuk menuju ke keheningan yang ia cita citakan Apakah cenik mampu mengikuti peta kesadaran yang diajarkan oleh gede Tentu semua itu masih menjadi sebuah misteri bagaimanakah cenik menerima sebuah peta penuntun menuju ke keheningan itu Apakah gede selalu memberikan jawaban yang masuk akal serta masuk ke hati cenik mari kita simak dialog menuju keheningan bersama Cenik dan Gede