Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan sebuah perjalanan spiritual dan sosial yang penuh makna, yang terjadi di Masjid Syaikh Al-Hashri di Mesir. Dalam buku ini, dibayangkan sebuah pengajian rutin mingguan yang dihadiri oleh ribuan jamaah, meskipun kapasitas masjid hanya sekitar 200 orang. Kehadiran para jamaah yang begitu besar menunjukkan kekuatan iman dan semangat keagamaan yang mengalir dalam masyarakat setempat. Kehadiran 15.000 jamaah yang berasal dari berbagai penjuru kota Mesir menunjukkan kebersamaan dan kesatuan tujuan dalam mencari ridha Allah. Para jamaah, terutama pemuda dan pemudi, tampak antusias dan penuh semangat dalam mengikuti pengajian. Mereka tidak hanya hadir sebagai pendengar, tetapi juga turut serta dalam menghadirkan suasana yang khusuk dan penuh keharmonisan. Selain itu, buku ini juga menggambarkan semangat gotong royong dan kerja sama yang terjadi di masyarakat sekitar masjid. Penduduk desa, termasuk keluarga terhormat, rumah mewah, dan pemuda-pemudi yang sedang menyelesaikan studi atau pekerjaan, berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan pengajian. Mereka menggunakan berbagai cara untuk memastikan kehadiran dan kenyamanan jamaah, seperti menghamparkan karpet, memindahkan mobil, dan menyediakan tempat duduk di atap rumah. Buku ini juga menggambarkan bagaimana kebersihan dan kebersihan hati menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan kehidupan spiritual. Penulis menekankan bahwa penyakit hati seperti ujub, riya, iri, dan khianat dapat mengaburkan sistem navigasi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk merawat hati agar tetap bersih dan bercahaya, seperti yang dicontohkan oleh para jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut. Dengan penuh keikhlasan dan semangat mencari ridha Allah, masyarakat di sekitar masjid membuktikan bahwa keagamaan bisa menjadi penghubung yang kuat antar individu dan komunitas. Buku ini menjadi pengingat bahwa kebaikan batin dan kebersamaan dalam kebaikan adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan sebuah perjalanan spiritual dan sosial yang penuh makna, yang terjadi di Masjid Syaikh Al-Hashri di Mesir. Dalam buku ini, dibayangkan sebuah pengajian rutin mingguan yang dihadiri oleh ribuan jamaah, meskipun kapasitas masjid hanya sekitar 200 orang. Kehadiran para jamaah yang begitu besar menunjukkan kekuatan iman dan semangat keagamaan yang mengalir dalam masyarakat setempat. Kehadiran 15.000 jamaah yang berasal dari berbagai penjuru kota Mesir menunjukkan kebersamaan dan kesatuan tujuan dalam mencari ridha Allah. Para jamaah, terutama pemuda dan pemudi, tampak antusias dan penuh semangat dalam mengikuti pengajian. Mereka tidak hanya hadir sebagai pendengar, tetapi juga turut serta dalam menghadirkan suasana yang khusuk dan penuh keharmonisan. Selain itu, buku ini juga menggambarkan semangat gotong royong dan kerja sama yang terjadi di masyarakat sekitar masjid. Penduduk desa, termasuk keluarga terhormat, rumah mewah, dan pemuda-pemudi yang sedang menyelesaikan studi atau pekerjaan, berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan pengajian. Mereka menggunakan berbagai cara untuk memastikan kehadiran dan kenyamanan jamaah, seperti menghamparkan karpet, memindahkan mobil, dan menyediakan tempat duduk di atap rumah. Buku ini juga menggambarkan bagaimana kebersihan dan kebersihan hati menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan kehidupan spiritual. Penulis menekankan bahwa penyakit hati seperti ujub, riya, iri, dan khianat dapat mengaburkan sistem navigasi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk merawat hati agar tetap bersih dan bercahaya, seperti yang dicontohkan oleh para jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut. Dengan penuh keikhlasan dan semangat mencari ridha Allah, masyarakat di sekitar masjid membuktikan bahwa keagamaan bisa menjadi penghubung yang kuat antar individu dan komunitas. Buku ini menjadi pengingat bahwa kebaikan batin dan kebersamaan dalam kebaikan adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik.