Sinopsis Buku: Buku ini membahas pentingnya literasi dalam konteks sosial, pendidikan, dan teknologi di Indonesia. Di tengah pergeseran media baca dari cetak ke digital, literasi menjadi tolok ukur utama dalam menilai kualitas pendidikan dan kemampuan masyarakat dalam memperoleh dan memahami informasi. Buku ini menjelaskan bagaimana hasil survei literasi dapat menjadi *good news* atau *bad news*, tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat terhadapnya. Dengan adanya gerakan literasi seperti Duta Baca Indonesia, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), dan program Street Library, upaya meningkatkan minat baca di Indonesia terus dilakukan. Selain itu, buku ini juga menyajikan peran penting telepon genggam dalam mengakses bahan bacaan digital, seperti e-book, sebagai salah satu indikator literasi di era modern. Buku ini tidak hanya membahas aspek kuantitatif literasi, tetapi juga menyentuh keberagaman konten bacaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti cerita lucu dari berbagai daerah yang dihadirkan dalam bentuk e-book. Dalam hal lain, buku ini juga menyampaikan isu lingkungan dengan menggambarkan ancaman terhadap Taman Nasional Siberut akibat penebangan hutan. Sebagai “museum hidup” yang kaya akan keanekaragaman hayati, Siberut menjadi contoh penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan budaya lokal. Buku ini secara keseluruhan menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi, memperkuat kesadaran lingkungan, serta membangun masyarakat yang lebih berdaya dan berkeadilan.
Taman Nasional Siberut terancam rusak gara gara penebangan hutan Padahal inilah salah satu ldquo museum hidup rdquo spesies langka
Jumlah Halaman | 58 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0709-0 |