Logo Bacabuku
Menikmati Belitan Masalah: Pesan di Balik Kesedihan

Menikmati Belitan Masalah: Pesan di Balik Kesedihan

Supomo
Ebook

Deskripsi ebook

Sinopsis Buku: Buku ini menggambarkan realitas kemiskinan di tengah kemajuan dan kekayaan yang terlihat di berbagai sudut negeri. Meskipun ada banyak masyarakat yang mampu dan memiliki prestasi, kemiskinan tetap menggurita, menimpa sebagian besar penduduk, termasuk sesama umat Islam. Buku ini menyoroti ketimpangan sosial ekonomi sebagai akar dari masalah kemiskinan, di mana sejumlah kecil orang hidup mewah sementara rakyat banyak masih menderita. Dalam konteks ini, buku juga mengupas peran zakat sebagai bentuk kepedulian sosial yang bisa menjadi solusi nyata dalam mengentaskan kemiskinan. Potensi zakat yang besar di Indonesia, mencapai ratusan triliun rupiah, menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar untuk mengubah kondisi tersebut jika dimanfaatkan dengan baik. Buku ini juga mengajak umat Islam untuk kembali menjadi pahlawan bangsa dengan memanfaatkan potensi kekayaan dan kemampuan individu mereka untuk memberikan kontribusi nyata dalam penanggulangan kemiskinan. Selain itu, buku ini juga mengingatkan bahwa kemiskinan bukanlah akibat dari keterbatasan sumber daya, melainkan karena ketimpangan dalam distribusi kekayaan. Dengan kesadaran ini, buku ini berharap mampu membangkitkan semangat dan kepedulian masyarakat, terutama umat Islam, untuk bergerak bersama dalam membangun bangsa yang adil dan makmur.

Sinopsis ebook

Pembaca yang budiman setiap orang pasti pernah menghadapi masalah sedang menghadapi masalah dan akan menghadapi masalah Banyak di antaranya yang bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut dengan baik tetapi tidak sedikit yang kebingungan dan frustasi menghadapi masalah dalam kehidupan Untuk merenungkan dan memahami masalah silahkan dapat dibaca buku digital ini

Detail Buku

Jumlah Halaman 27
Kategori Agama
Penerbit Intera
Tahun Terbit 2020
ISBN -
eISBN 978-623-6115-82-4
Menikmati Belitan Masalah: Pesan di Balik Kesedihan

Menikmati Belitan Masalah: Pesan di Balik Kesedihan

Supomo