Sinopsis Buku: Buku ini menjelaskan tentang upaya-upaya peningkatan minat baca dan literasi di Indonesia, yang menjadi salah satu tolok ukur kualitas pendidikan dan kemampuan masyarakat. Dalam konteks ini, buku juga menyampaikan hasil survei tahun 2016 yang menunjukkan peringkat Indonesia di bawah negara-negara ASEAN dalam hal literasi. Meskipun hasil survei tersebut bisa dianggap sebagai bad news, namun pemerintah dan berbagai pihak berupaya meresponsnya dengan positif melalui berbagai inisiatif, seperti program pengiriman buku gratis yang diluncurkan oleh berbagai organisasi dan pemerintah, termasuk Gerakan Literasi Sekolah dan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) di berbagai daerah. Selain itu, buku ini juga menyebutkan bahwa tren bacaan dari media cetak ke digital semakin pesat, dengan telepon pintar menjadi media utama akses baca di Indonesia. Di sisi lain, buku juga menyertakan informasi mengenai undang-undang hak cipta dan sanksi pidana bagi pelanggaran hak ekonomi pencipta, termasuk pelanggaran dalam bentuk pembajakan. Informasi tersebut memperjelas perlindungan hukum terhadap karya cipta di Indonesia. Dengan demikian, buku ini tidak hanya membahas tentang peningkatan literasi dan minat baca, tetapi juga menyentuh aspek hukum dan regulasi yang terkait dengan perlindungan ciptaan.
Di antara negara peserta Konferensi Asia Afrika yang berakhir kemarin Indonesia bukanlah yang terburuk dalam hal tingkat emisi karbon dioksida CO2 yang menjadi indikasi tingkat pencemaran udara Berdasarkan data Bank Dunia pada 2010 Indonesia berada di urutan kedelapan di antara negara negara Asia Afrika dengan angka emisi CO2 tertinggi Sedangkan di level dunia Indonesia berada di posisi ke 18
Jumlah Halaman | 44 |
---|---|
Kategori | Umum |
Penerbit | Tempo Publishing |
Tahun Terbit | 2021 |
ISBN | - |
eISBN | 978-623-05-0843-1 |