Sinopsis Buku: Di tengah hutan yang damai, hewan-hewan pernah mampu berbicara seperti manusia, hidup rukun dan bekerja bersama. Namun, suatu hari, mereka kehilangan kemampuan berbicara itu. Dalam upaya mencari suara baru untuk menggantikan suara manusia, hewan-hewan berkumpul dan memilih suara yang cocok dengan bentuk tubuh serta sifat masing-masing. Singa memilih suara mengaum, yang dinilai cocok dengan kegagahannya. Namun, Beo, seorang burung yang usil, terus mengejek dan menirukan suara-suara yang telah dipilih oleh teman-temannya, membuat mereka merasa malu dan kesal. Setelah satu minggu berlalu, hewan-hewan kembali berkumpul untuk mengumumkan suara yang mereka pilih. Meskipun Beo masih sibuk tertawa, hewan-hewan lainnya akhirnya menemukan suara yang cocok dan memutuskan untuk menggunakan suara itu, serta melupakan bahasa manusia. Cerita ini menggambarkan proses pencarian identitas dan keberanian hewan dalam menghadapi tantangan, serta mengajarkan pentingnya kerja sama dan keberanian dalam mengambil keputusan. Kesimpulan: Sinopsis ini merangkum alur cerita utama dari buku, yaitu tentang hewan-hewan yang mencari suara baru setelah kehilangan kemampuan berbicara, serta peran Beo sebagai tokoh yang mempermainkan situasi. Cerita ini mengandung pesan tentang identitas, keberanian, dan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan.
Dahulu kala hewan hewan di hutan bisa berbicara seperti manusia Mereka bercakap cakap juga hidup rukun dan damai Pada suatu hari Ibu Peri Penjaga Hutan memberi kabar bahwa Sang Pencipta telah menciptakan makhluk baru yakni manusia Para hewan diper
Jumlah Halaman | 24 |
---|---|
Kategori | Pendidikan |
Penerbit | PT Jepe Press Media Utama |
Tahun Terbit | 2020 |
ISBN | 978-602-206-137-3 |
eISBN | 978-623-214-152-0 |