Sinopsis Buku “Menepi dari Dunia” Buku ini membahas tentang sikap seorang muslim terhadap dunia, harta, dan karunia Allah. Penulis menjelaskan secara rinci kapan seorang muslim harus zuhud (menjauhi dunia), kapan harus thama’ (mendekati dunia), dan bagaimana menyeimbangkan antara keduanya. Buku ini juga membahas kapan seorang muslim harus mendermakan harta dan kapan harus mengumpulkan kekayaan. Dalam buku ini, penulis merujuk pada Al-Qur'an, As-Sunnah, serta pendapat para ulama rabbani. Buku ini bukan hanya tentang tazkiyatun-nafs (perbaikan diri) semata, tetapi juga mencakup aspek fiqih, hadis, dan realitas kehidupan sehari-hari. Penulis menjelaskan bahwa dunia adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi seorang muslim harus berhati-hati agar tidak diperbudak oleh harta. Zuhud bukan berarti menolak dunia, melainkan mengendalikan diri dari dunia dan memandang harta sebagai sesuatu yang kecil di mata Allah. Buku ini juga menyebutkan bahwa hadis dha’if (lemah) tidak sepenuhnya harus dianggap tidak sahih, terutama jika tidak terkait dengan akidah atau hukum. Penulis mempertimbangkan kelemahan sanad hadis, tetapi tetap mengamalkannya selama tidak menyangkut sifat-sifat Allah atau penafsiran Kalamullah. Dengan pendekatan yang sederhana dan praktis, buku ini bertujuan untuk membimbing pembaca menjadi ahli zuhud yang kaya raya, menjadi konglomerat yang rajin ibadah dan shadaqah, serta menjadi penakluk harta tanpa tertipu oleh tipu daya dunia.
Sinopsis Buku “Menepi dari Dunia” Buku ini membahas tentang sikap seorang muslim terhadap dunia, harta, dan karunia Allah. Penulis menjelaskan secara rinci kapan seorang muslim harus zuhud (menjauhi dunia), kapan harus thama’ (mendekati dunia), dan bagaimana menyeimbangkan antara keduanya. Buku ini juga membahas kapan seorang muslim harus mendermakan harta dan kapan harus mengumpulkan kekayaan. Dalam buku ini, penulis merujuk pada Al-Qur'an, As-Sunnah, serta pendapat para ulama rabbani. Buku ini bukan hanya tentang tazkiyatun-nafs (perbaikan diri) semata, tetapi juga mencakup aspek fiqih, hadis, dan realitas kehidupan sehari-hari. Penulis menjelaskan bahwa dunia adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi seorang muslim harus berhati-hati agar tidak diperbudak oleh harta. Zuhud bukan berarti menolak dunia, melainkan mengendalikan diri dari dunia dan memandang harta sebagai sesuatu yang kecil di mata Allah. Buku ini juga menyebutkan bahwa hadis dha’if (lemah) tidak sepenuhnya harus dianggap tidak sahih, terutama jika tidak terkait dengan akidah atau hukum. Penulis mempertimbangkan kelemahan sanad hadis, tetapi tetap mengamalkannya selama tidak menyangkut sifat-sifat Allah atau penafsiran Kalamullah. Dengan pendekatan yang sederhana dan praktis, buku ini bertujuan untuk membimbing pembaca menjadi ahli zuhud yang kaya raya, menjadi konglomerat yang rajin ibadah dan shadaqah, serta menjadi penakluk harta tanpa tertipu oleh tipu daya dunia.
Jumlah Halaman | 250 |
---|---|
Kategori | Agama |
Penerbit | Alfasyam Jaya Mandiri |
Tahun Terbit | 2019 |
ISBN | 978-602-6778-70-3 |
eISBN |